Kerupuk Kulit Siram Kuah Gulai, Kudapan Tradisional Nusantara yang Kian Diburu Pecinta Kuliner

Reporter: Yuli |

Editor: Dahlia |

Minggu , 07 Dec 2025 - 07:10

Renyahnya kerupuk kulit bertemu hangatnya kuah gulai-foto:Istimewa-

KULINER,KORANPALPOS.COM – Kerupuk kulit siram kuah gulai kembali mencuri perhatian para pecinta kuliner Nusantara.

Hidangan sederhana namun kaya cita rasa ini tengah populer di berbagai daerah, terutama di Sumatera dan Jawa, karena menawarkan sensasi makan yang unik: renyahnya kerupuk kulit berpadu gurih-pedasnya kuah gulai yang harum rempah.

Dalam beberapa bulan terakhir, media sosial juga ramai membahas kudapan tradisional ini, membuatnya menjadi salah satu kuliner yang paling diburu di pasar hingga warung makan khas daerah.

Kerupuk kulit, atau sering disebut jangek di Sumatera Barat, merupakan camilan tradisional yang berasal dari kulit sapi atau kerbau yang diolah hingga kering dan digoreng hingga mengembang.

Teksturnya renyah dan memiliki rasa gurih alami. Ketika disiram kuah gulai, kerupuk kulit berubah menjadi lebih lembut pada bagian tertentu, namun tetap mempertahankan sensasi kriuk yang menjadi ciri khasnya.

Kuah gulai yang digunakan untuk menyiram kerupuk kulit biasanya merupakan kuah gulai kuning atau gulai merah khas Minang, yang dibuat dari rempah seperti kunyit, ketumbar, serai, lengkuas, cabai, daun jeruk, serta santan kental. Perpaduan antara kerupuk kulit dan gulai ini menciptakan rasa yang kaya dan aroma yang menggoda.

Menurut pedagang kuliner tradisional di Palembang, permintaan kerupuk kulit siram gulai meningkat sejak dua tahun terakhir. “Banyak anak muda yang suka.

Katanya unik, renyah tapi ada rasa gulai yang kuat.

Jadi beda dari kerupuk atau gulai biasa,” jelas Yuni, salah satu pedagang di Pasar 26 Ilir.

Tidak hanya dijual di pasar tradisional, kerupuk kulit siram kuah gulai kini juga banyak ditemukan di warung makan Padang, restoran Minang modern, hingga lapak kaki lima yang mengusung konsep street food.

kerupuk kulit siram kuah gulai, kudapan tradisional nusantara yang kian diburu pecinta kuliner                            kuliner,koranpalpos.com – kerupuk kulit siram kuah gulai kembali mencuri perhatian para pecinta kuliner nusantara.
hidangan sederhana namun kaya cita rasa ini tengah populer di berbagai daerah, terutama di sumatera dan jawa, karena menawarkan sensasi makan yang unik: renyahnya kerupuk kulit berpadu gurih-pedasnya kuah gulai yang harum rempah.
dalam beberapa bulan terakhir, media sosial juga ramai membahas kudapan tradisional ini, membuatnya menjadi salah satu kuliner yang paling diburu di pasar hingga warung makan khas daerah.
baca juga:pempek adaan, kudapan khas palembang yang unik dan tak pernah membosankan
baca juga:ragam jenis kue brownies yang semakin digemari pencinta dessert
kerupuk kulit, atau sering disebut jangek di sumatera barat, merupakan camilan tradisional yang berasal dari kulit sapi atau kerbau yang diolah hingga kering dan digoreng hingga mengembang.
teksturnya renyah dan memiliki rasa gurih alami. ketika disiram kuah gulai, kerupuk kulit berubah menjadi lebih lembut pada bagian tertentu, namun tetap mempertahankan sensasi kriuk yang menjadi ciri khasnya.
kuah gulai yang digunakan untuk menyiram kerupuk kulit biasanya merupakan kuah gulai kuning atau gulai merah khas minang, yang dibuat dari rempah seperti kunyit, ketumbar, serai, lengkuas, cabai, daun jeruk, serta santan kental. perpaduan antara kerupuk kulit dan gulai ini menciptakan rasa yang kaya dan aroma yang menggoda.
baca juga:es leci, minuman segar yang kian diminati di setiap kesempatan
baca juga:nasi liwet kian diminati, kuliner tradisional yang tetap jadi primadona di berbagai daerah
menurut pedagang kuliner tradisional di palembang, permintaan kerupuk kulit siram gulai meningkat sejak dua tahun terakhir. “banyak anak muda yang suka.
katanya unik, renyah tapi ada rasa gulai yang kuat.
jadi beda dari kerupuk atau gulai biasa,” jelas yuni, salah satu pedagang di pasar 26 ilir.
tidak hanya dijual di pasar tradisional, kerupuk kulit siram kuah gulai kini juga banyak ditemukan di warung makan padang, restoran minang modern, hingga lapak kaki lima yang mengusung konsep street food.
penyajiannya beragam: ada yang disiram langsung di atas kerupuk kulit, ada pula yang menyajikannya sebagai pelengkap makanan utama seperti sate, gulai ayam, atau nasi panas.
di kota-kota besar seperti jakarta, medan, hingga palembang, sejumlah umkm bahkan menjadikannya menu andalan karena bahan bakunya mudah didapat dan proses penyajiannya cepat.
“dalam sehari bisa habis ratusan porsi. orang suka karena rasanya kuat dan bikin nagih,” kata andré, pemilik warung makan khas minang di jakarta selatan.
fenomena ini turut mendorong meningkatnya penjualan kerupuk kulit kering yang dijual kemasan.
sejumlah produsen lokal mengaku kebanjiran permintaan untuk kerupuk kulit mentah yang nantinya digoreng dan disiram gulai oleh pembeli.
selain nikmat disantap sebagai camilan, kerupuk kulit siram gulai juga sering menjadi menu pelengkap di acara keluarga, pesta adat, hingga jamuan resmi.
rasanya yang gurih dan aromanya yang kaya rempah membuatnya mudah disukai berbagai kalangan.
kerupuk kulit siram gulai juga kerap dipilih sebagai hidangan pembuka karena mampu meningkatkan selera makan.
tekstur unik yang lembut di satu sisi dan tetap krispi di sisi lainnya membuat kuliner ini dianggap berbeda dari kerupuk biasa.
salah satu alasan kerupuk kulit siram kuah gulai digemari adalah karena kuah gulai mengandung banyak rempah yang dipercaya memberikan manfaat bagi tubuh.
rempah seperti kunyit, jahe, dan serai dikenal memiliki khasiat antiinflamasi dan dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
santan yang digunakan dalam gulai menambah cita rasa gurih sekaligus memberikan energi. meski demikian, ahli gizi mengingatkan agar konsumsi tetap seimbang.
“kerupuk kulit itu tinggi protein dan lemak. kuah gulai juga kaya santan. boleh menikmati, tapi tetap dalam porsi wajar,” kata nutrisionis dari salah satu klinik kesehatan di palembang.
di balik popularitasnya, pelaku umkm mengaku menghadapi tantangan berupa harga kulit sapi dan kerbau yang terus naik dalam beberapa bulan terakhir.
kenaikan harga ini membuat sebagian pedagang harus menyesuaikan harga jual atau mengecilkan porsi agar tetap mendapatkan keuntungan.
“kulit sapi sekarang mahal. kami harus pandai mengatur agar tetap bisa menjual dengan harga terjangkau,” ujar ranto, pengusaha kerupuk kulit rumahan di sumatera barat. meski begitu, ia optimistis permintaan yang tinggi mampu menyeimbangkan biaya produksi.
para pedagang berharap pemerintah daerah dapat memberikan dukungan berupa pelatihan, akses permodalan, dan pemasaran digital untuk mendorong produk lokal seperti kerupuk kulit bisa menembus pasar nasional.
pengamat kuliner menilai kerupuk kulit siram kuah gulai berpotensi menjadi ikon baru kuliner nusantara, terutama di kalangan generasi muda yang gemar mencoba makanan unik dan authentic.
kombinasi kerupuk tradisional dengan gulai yang kaya rempah dinilai mampu bersaing dengan tren makanan modern, bahkan berpeluang menjadi komoditas ekspor.
dengan meningkatnya minat terhadap makanan tradisional, peluang bisnis kerupuk kulit siram gulai juga diperkirakan akan terus tumbuh.
promosi melalui media sosial, festival kuliner, serta dukungan umkm lokal diyakini dapat semakin memperluas pasarnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 8 Desember 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan