Ada di Ogan Ilir, Junction Penghubung Empat Provinsi di Sumatera Ini Disebut Paling Rumit

Junction Penghubung Empat Provinsi di Sumatera Ini Disebut Paling Rumit. -Foto : Isro Antoni-

 

OGANILIR, KORANPALPOS.COM - Pembangunan Junction Palembang di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dinyatakan telah rampung 100 persen dan kini memasuki tahap penyempurnaan akhir.

 

Proyek strategis nasional ini digarap oleh PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) dan disebut sebagai salah satu konstruksi paling kompleks di jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

 

Junction ini memiliki panjang total 12,86 kilometer dan akan menjadi simpul utama penghubung antara empat provinsi di Pulau Sumatera, yakni Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu.

BACA JUGA:Muara Enim dan SEAFDEC Jalin Kolaborasi Strategis Pengembangan Ikan Air Tawar

BACA JUGA:Sinergi Program GSMP, Bupati Salurkan 500 Paket Panti Asuhan.

 

Kepala EVP Divisi Pembangunan Jalan Tol Hutama Karya, Pulung Satyo Anggono, menjelaskan bahwa Junction Palembang akan menjadi titik integrasi utama antara dua ruas tol penting, yaitu Tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapalbetung) dan Tol Palembang-Indralaya-Prabumulih (Palinpra).

 

Semua terkoneksi di sini, sehingga pengguna jalan tol dari empat provinsi di Sumatera bisa melintas tanpa harus keluar ke jalur arteri,” ujarnya dalam paparan resmi beberapa waktu lalu, dikutip Rabu (12/11/2025).

 

Lebih lanjut, Pulung menyebutkan bahwa Junction Palembang dibangun dengan 10 ramp yang terbagi dalam dua tahap pengerjaan.

BACA JUGA:Pertama di Sumsel, Baznas Berikan Jaminan Sosial 100 Pekerja Rentan

BACA JUGA:Ubah Sampah Jadi Energi

 

Tahap pertama mencakup ramp 1 (Betung-Kayuagung), ramp 2 (Kayuagung-Indralaya), ramp 3 (Indralaya-Kayuagung), ramp 5 (Betung-Indralaya), ramp 7A (Betung-Kramasan), dan ramp 7B (Kramasan-Kayuagung) yang telah rampung pada Februari 2025.

 

Sedangkan tahap kedua meliputi ramp 4A (Indralaya-Betung), ramp 4B (Kayuagung-Kramasan), ramp 6 (Betung-Palembang), dan ramp 8 (Palembang-Kayuagung) yang selesai pada Oktober lalu.

 

Desain konstruksinya dibuat dengan presisi tinggi agar mampu menghubungkan berbagai ruas tol yang memiliki elevasi dan arah berbeda.

BACA JUGA:Kisah Inspiratif Ibu Sutarmi: Petani Jamur Tiram Asal Musi Rawas Berhasil Ubah Limbah Jadi Ladang Cuan

BACA JUGA:Batik Petule: Dari Meja Makan Menjelma Fashion Elegan

 

Selain itu, pelaksanaan konstruksi juga harus memperhatikan faktor keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, mengingat tingginya volume kendaraan di sekitar proyek, khususnya di ruas Tol Kapalbetung dan Tol Palinpra.

 

“Bisa dibilang Junction Palembang ini paling kompleks di antara proyek JTTS lainnya karena menghubungkan,” kata Pulung.

 

Menurutnya, keberadaan junction ini akan menjadi kunci efisiensi mobilitas antarwilayah di Sumatera bagian selatan dan tengah.

BACA JUGA:Viral! Pembongkaran Tugu Nanas Lama Ditolak Warga, Pemkot Robihkan Tugu Nanas Baru, Netizen Beri Beragam Komen

BACA JUGA:Polres OI Lakukan Hal Ini Cegah Tindakan Terorisme dan Radikalisme

 

Sebelumnya delapan ramp Junction Palembang bahkan telah menjalani Uji Laik Fungsi dan Operasi (ULFO) dan berhasil memperoleh pemeringkatan tertinggi, yaitu lima bintang. Dengan demikian proyek ini tidak hanya selesai secara fisik, tetapi juga telah memenuhi standar keselamatan, kualitas, dan kelayakan operasional.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan