Prabowo: Judi Online Bikin Indonesia Rugi Triliunan, Kolaborasi Global Jadi Solusi
Presiden RI Prabowo Subianto dalam sesi foto bersama saat hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) 2025 di Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu (1/11/2025)-Foto : ANTARA-
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan bahwa aktivitas perjudian daring (judi online) menyebabkan Indonesia kehilangan sekitar 8 miliar dolar AS atau setara lebih dari Rp128 triliun setiap tahunnya.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam sesi kedua APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM) yang digelar di Gyeongju, Korea Selatan, Sabtu (1/11).
Menurut Presiden, fenomena judi online bukan hanya masalah sosial, tetapi juga ekonomi.
BACA JUGA:Indonesia Bakal Produksi 30 Kapal Selam
BACA JUGA:Biaya Haji 2026 Turun Rp2 Juta, Layanan Jamaah Tetap Jadi Prioritas
“Diperkirakan Indonesia kehilangan sekitar 8 miliar dolar Amerika setiap tahun akibat aliran dana keluar yang disebabkan oleh perjudian daring,” ujar Prabowo dalam keterangan resmi yang dirilis usai pertemuan tersebut.
Ia menegaskan, kejahatan lintas batas seperti penyelundupan, korupsi, perdagangan narkoba, dan perjudian daring membutuhkan kerja sama internasional yang kuat.
Tanpa koordinasi antarpemerintah di kawasan Asia Pasifik, negara-negara akan kesulitan memerangi aktivitas ilegal yang merugikan ekonomi dan masyarakat.
BACA JUGA: Kasus Jet Pribadi KPU Harus Jadi Pelajaran Berharga
BACA JUGA:Ganjar Ajak Kader PDIP NTB Introspeksi Menuju Pemilu 2029
Selain menyoroti isu kejahatan siber, Presiden Prabowo juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi sebagai faktor utama dalam meningkatkan daya saing bangsa.
Menurutnya, investasi dalam pendidikan dan pengembangan keterampilan digital menjadi kunci agar masyarakat mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi global.
“Kami berkomitmen untuk memperkuat kemampuan masyarakat di bidang teknologi dan pendidikan. Indonesia siap berpartisipasi dalam berbagai inisiatif APEC untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, memberdayakan UMKM, serta memperkuat sistem kesehatan dalam menghadapi perubahan demografi,” tutur Prabowo.