Sukses Paripurna Qatar Pupus Nestapa Piala Dunia

Pemain Qatar Hassan Al-Haydos mengangkat trofi juara Piala Asia 2023 bersama rekan-rekannya yang merayakan keberhasilan Qatar mempertahankan gelar juara Piala Asia setelah menaklukkan Yordania dalam final di Stadion Lusail di Lusail, sebelah utara Doha, Q-FOTO : ANTARA (AFP/KARIM JAAFAR)-

Korea Selatan juga mengajukan tawaran tapi Qatar yang sukses menyelenggarakan Piala Dunia 2022 adalah pilihan yang tak mungkin dikesampingkan oleh badan sepak bola Asia, AFC.

Agaknya ada ambisi besar di balik menggelar Piala Asia 2023.

Salah satu ambisi itu adalah menghapus jejak buruk Qatar selama berkiprah dalam Piala Dunia 2022.

Tetapi persiapan Qatar untuk Piala Asia 2023 tak bisa dibilang matang. Pada Desember tahun lalu mereka mendadak mengganti pelatih Carlos Queiroz dengan “Tintin” Marquez Lopez.

Walaupun mereka juga berambisi menjadi tim pertama setelah Jepang yang mempertahankan gelar juara Asia pada 2004, kapten timnas Qatar, Hassan al-Haydos, mengakui skuad Qatar kali ini tidak berada pada level yang sama dengan tim yang menjuarai Piala Asia 2019.

Ternyata kemudian, mereka malah menjadi salah satu tim paling tangguh selama Piala Asia 2023.

Ketika tim-tim sesama raksasa Asia seperti Arab Saudi, Irak, Korea Selatan dan Jepang berguguran, Qatar menjadi tim raksasa yang solid dan mengagumkan.

Penegasan untuk itu terletak pada 15 gol yang mereka ciptakan dan lima kali kebobolan, dalam turnamen itu.

Perjalanan mereka menemui kesulitan saat diuji Uzbekistan dalam perempat final sampai terpaksa melalui adu penalti. Pun dalam semifinal melawan Iran. Mereka menang 3-2 setelah bertarung habis-habisan.

Melawan Yordania dalam partai puncak terlihat lebih rileks dibandingkan saat menghadapi Iran, kendati Yordania sama kuatnya dengan tim-tim kuat yang sudah dihadapi Qatar.

Disaksikan oleh 86.492 penonton termasuk penguasa Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani dan Presiden FIFA Gianni Infantino, Qatar memimpin 1-0 dari tendangan penalti Akram Afif, yang tak lama kemudian disamakan oleh Yazan Al-Naimat.

Kedudukan imbang hanya bertahan enam menit karena Qatar kembali mendapatkan hadiah penalti akibat pelanggaran Mahmoud Al-Mardi di kotak penalti Yordania.

Afif kembali menjadi algojo dan untuk kedua kalinya sukses memasukkan bola ke gawang Yordania.

Pada menit tambahan babak kedua, Qatar kembali mendapatkan penalti setelah Afif dijatuhkan oleh penjaga gawang Yazid Abu Layla. Afif semula dianggap offside tapi ternyata diputuskan tidak, sehingga perhatian wasit balik tertuju pada momen Yazid menjatuhkan Afif.

Penalti ketiga ini pun berhasil dikonversi dengan mulus menjadi gol oleh Afif.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan