Tahu Isi: Camilan Legendaris yang Tetap Eksis di Tengah Gempuran Kuliner Modern

Tahu isi, camilan tradisional penuh cita rasa yang tetap digemari lintas generasi-foto:Istimewa-
BACA JUGA:Bolu Ketan Hitam Keju Lumer Viral
Tahu tersebut dilubangi bagian tengahnya, lalu diisi dengan campuran sayuran seperti wortel, kol, tauge, dan daun bawang.
Untuk menambah rasa gurih, sebagian penjual juga menambahkan suwiran ayam, daging cincang, atau bihun ke dalam isian.
Setelah diisi, tahu kemudian dicelupkan ke dalam adonan tepung yang terbuat dari campuran tepung terigu, tepung beras, bawang putih, ketumbar, garam, dan air.
Adonan ini membuat lapisan luar tahu menjadi renyah saat digoreng.
Proses penggorengan biasanya dilakukan dengan minyak panas dalam jumlah banyak (deep frying) agar tahu matang merata dan menghasilkan tekstur yang garing.
Setiap daerah memiliki ciri khas tersendiri dalam menyajikan tahu isi.
Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, tahu isi biasanya disajikan dengan cabai rawit sebagai pelengkapnya.
Sedangkan di Jawa Barat, tahu isi sering disebut juga tahu gejrot jika disiram kuah asam pedas, meski dalam bentuk berbeda.
Di beberapa daerah lain, tahu isi juga dimodifikasi menjadi tahu walik (dibalik kulitnya sebelum digoreng) atau tahu bakso, yang diisi dengan adonan daging seperti bakso.
Bahkan di zaman modern, inovasi tahu isi pun tak kalah kreatif.
Kini mulai banyak penjual yang menyajikan tahu isi dengan topping keju mozzarella, sambal geprek, hingga isian yang lebih premium seperti daging asap atau udang.
Meskipun tergolong makanan gorengan, tahu isi tetap memiliki nilai gizi yang baik bila dikonsumsi dalam batas wajar.
Kandungan protein dalam tahu berasal dari kedelai, sedangkan isian sayuran memberikan tambahan serat, vitamin, dan mineral.
Namun, karena proses pengolahannya melibatkan penggorengan, disarankan untuk tidak mengonsumsi tahu isi dalam jumlah berlebihan, terutama bagi penderita kolesterol tinggi.