Timnas Indonesia Kalah Fisik dan Mental Lawan Jepang

Timnas Indonesia Kalah Fisik dan Mental Lawan Jepang Fhoto:@Facebook_Kabar Sport ID--
KORANPALPOS.COM- Fisik Pemain Jadi Sorotan Usai Kekalahan Telak dari Jepang, Publik Bandingkan Era STY dan Kluivert, kekalahan telak Timnas Indonesia 0-6 dari Jepang pada laga terakhir Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Selasa (10/6/2025), tidak hanya memunculkan kekecewaan, tapi juga kritik keras dari publik.
Salah satu sorotan terbesar datang dari kondisi fisik para pemain Garuda yang dinilai menurun drastis dibanding era Shin Tae-yong.
Bertanding di Suita City Football Stadium, Osaka, Timnas Indonesia asuhan Patrick Kluivert tampil tak berdaya. Gawang Emil Audero dibobol enam kali oleh skuad Samurai Biru yang bahkan tidak menurunkan seluruh pemain intinya.
Jepang mendominasi pertandingan dengan 71% penguasaan bola dan menciptakan 21 tembakan, 11 di antaranya tepat sasaran. Sementara itu, Timnas Indonesia mencatat 0 tembakan, 0 shot on target, dan hanya 29% penguasaan bola.
BACA JUGA:Patrick Kluivert Akui Kualitas Jepang di Atas Indonesia
BACA JUGA:Real Madrid Incar Bintang Muda River Plate dan Bek Benfica, 4 Pemain Daftar Jual
Fisik Drop, Publik Kangen Pola Latihan STY
Di media sosial, perbincangan panas bermunculan. Banyak netizen membandingkan stamina pemain saat ini dengan era Shin Tae-yong. “Dulu pemain bisa lari sampai 100 menit.
Sekarang, baru menit 60 udah ngos-ngosan,” tulis salah satu akun. Ada pula yang menyoroti cedera hamstring Rizky Ridho saat latihan, sebuah hal yang disebut jarang terjadi di masa STY karena program fisik yang lebih ketat dan disiplin.
Pola latihan dan pendekatan fisik Shin Tae-yong yang terkenal keras dan sistematis dinilai mampu menjaga performa pemain hingga menit akhir.
Sementara itu, di bawah asuhan Kluivert, stamina pemain terlihat menurun, bahkan saat menghadapi lawan tangguh seperti Jepang dan Australia.
BACA JUGA:Pengurus Sumsel United Diumumkan 14 Juni
BACA JUGA:City Resmi Umumkan Transfer Tijjani dari Milan
Kritik Taktik dan Statistik Mengecewakan