Peran Berbagai Pihak Mampu Entaskan Kekerasan Seksual di Ruang Digital

Ilustrasi korban kekerasan seksual-Foto : Istimewa-

Di sisi lain, Nena menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam memperkuat regulasi, terutama terkait perlindungan anak di ruang digital.

Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) menurutnya harus diperkuat dengan pengawasan yang lebih aktif terhadap konten bermuatan kekerasan seksual.

BACA JUGA:Kembang Kol: Sayuran Serbaguna dengan Beragam Manfaat Kesehatan

BACA JUGA:Obati Penyakit Campak dengan Air Kelapa

Ia juga menekankan pentingnya kehadiran aparat penegak hukum di ruang siber sebagai bentuk cyber patrol atau patroli digital.

“Aparat penegak hukum harus mulai membentuk tim patroli dunia maya. Mereka bisa memantau, mendeteksi, bahkan menangkal potensi kekerasan seksual digital di media sosial atau platform komunikasi lainnya,” jelasnya.

Langkah ini, menurutnya, akan membuat pelaku kekerasan seksual berpikir dua kali sebelum menyebarkan konten atau melakukan aksi predator terhadap anak dan remaja.

Aspek edukasi juga memegang peran penting.

Nena mendorong adanya kolaborasi antara guru, orang tua, dan tenaga profesional seperti psikolog maupun tenaga medis, untuk menyisipkan pendidikan seksual yang sehat dan bertanggung jawab kepada anak-anak.

Materi edukasi itu bisa mencakup pemahaman mengenai tubuh dan batasan pribadi, fungsi reproduksi, serta implikasi emosional dan psikologis dari kekerasan seksual.

“Literasi ini bisa disampaikan dengan bahasa yang sesuai usia, agar anak paham hak atas tubuhnya dan tahu bagaimana bersikap jika menghadapi pelecehan baik di dunia nyata maupun dunia maya,” katanya.

Menurutnya, pendidikan seksual bukanlah hal yang tabu, justru sangat penting sebagai bekal bagi anak untuk memahami dan melindungi diri.

Mengentaskan kekerasan seksual di ruang digital tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak.

Diperlukan sinergi multipihak yang mencakup pembuat kebijakan, aparat penegak hukum, institusi pendidikan, tenaga kesehatan mental, hingga masyarakat umum.

“Peran semua pihak harus konkret dan saling mendukung. Pemerintah memperkuat aturan, guru dan tenaga kesehatan memberi edukasi, aparat mengawasi, dan orang tua jadi teman bicara bagi anak,” pungkas Nena.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan