Di Balik VW Mitra: Kolaborasi Strategis PT GMM dan Pindad dalam Membangun Kendaraan Niaga Lokal

Di bawah kap mesinnya, VW Mitra biasanya menggunakan mesin 1.6 liter dari VW yang sudah terbukti tangguh dan mudah dalam perawatan.

Kendaraan ini dirancang agar mudah diperbaiki oleh bengkel umum di berbagai daerah, sehingga mendukung visinya sebagai kendaraan rakyat.

Digunakan oleh Pemerintah dan BUMN

Setelah resmi diluncurkan, VW Mitra dengan cepat menjadi pilihan kendaraan operasional di berbagai instansi pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Mobil ini digunakan untuk keperluan dinas, distribusi logistik, dan bahkan sebagai kendaraan pelayanan masyarakat di beberapa daerah.

Beberapa rumah sakit daerah juga menggunakannya sebagai mobil ambulans sederhana.

Kelebihannya terletak pada daya tahan, kemudahan perawatan, serta kemampuan menjelajah medan sulit di pedesaan atau daerah terpencil.

Tak heran jika VW Mitra menjadi simbol kendaraan kerja keras pada masa itu, terutama di era awal pembangunan Orde Baru.

Jejak Langka VW Mitra di Era Modern

Sayangnya, seiring masuknya kendaraan-kendaraan impor dengan teknologi dan harga yang lebih kompetitif, produksi VW Mitra tidak dilanjutkan dalam jangka panjang.

Meski begitu, mobil ini tetap menyisakan jejak sejarah yang penting dalam perkembangan industri otomotif Indonesia.

Hari ini, keberadaan VW Mitra bisa dibilang langka.

Hanya segelintir unit yang masih bertahan, biasanya dimiliki oleh kolektor mobil klasik atau dipertahankan sebagai kendaraan operasional di institusi pemerintah yang menjaga warisan sejarah.

Bagi para penggemar otomotif dan sejarah teknologi Indonesia, VW Mitra menjadi artefak penting yang menunjukkan bahwa Indonesia pernah serius membangun kendaraan sendiri melalui kolaborasi dalam negeri.

Ia bukan sekadar mobil niaga, melainkan lambang dari tekad dan semangat berdikari dalam sektor industri strategis.