Liga 1 Krisis Identitas? Rencana Pemain Asing 11 Orang Picu Polemik

Liga 1 Krisis Identitas? Rencana Pemain Asing 11 Orang Picu Polemik Fhoto: Tangkapan Layar Facebook Tentang Persib--
KORANPALPOS.COM- PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengajukan usulan berani kepada PSSI terkait kuota pemain asing di Liga 1 musim 2025/2026. Dalam proposal yang telah dikirimkan, setiap klub diizinkan mendaftarkan hingga 11 pemain asing, dengan maksimal 8 orang bisa dimainkan secara bersamaan di lapangan.
Usulan ini diajukan untuk menyesuaikan dengan regulasi baru dari AFC yang kini membebaskan penggunaan jumlah pemain asing di kompetisi Asia.
Menurut Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus, langkah ini bertujuan mendorong klub-klub Indonesia menjadi lebih kompetitif di kancah Asia. "Musim ini kita melihat klub-klub Indonesia kesulitan bersaing.
Agar performa membaik, kita perlu pemain berkualitas, dan di level Asia, itu berarti memberi ruang bagi lebih banyak pemain asing," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, awal pekan ini.
BACA JUGA:Liga 1 Bakal Pakai 11 Pemain Asing? Ini Penjelasan Lengkap PT LIB!
BACA JUGA:Sebut Bologna Pantas Juara Piala Italia
Namun, wacana ini tidak sepenuhnya mendapat sambutan positif. Banyak pihak menilai, jika disetujui PSSI, regulasi ini bisa menjadi pedang bermata dua.
Efek Buruk yang Mengintai
Yang paling disorot adalah potensi tergerusnya menit bermain pemain lokal, terutama talenta muda. Dengan delapan pemain asing di lapangan, praktis hanya tersisa tiga tempat bagi pemain lokal. “Ini bisa sangat merugikan pembinaan usia muda.
Jangan sampai klub hanya menjadi panggung bagi asing, bukan tempat tumbuhnya bakat lokal,” ujar seorang pengamat sepak bola nasional.
Lebih dari itu, kekhawatiran muncul soal ketergantungan tim nasional pada pemain naturalisasi. Minimnya kesempatan bermain bagi pemain lokal bisa mengurangi opsi pelatih timnas untuk memanggil pemain asli Indonesia. Akibatnya, identitas permainan nasional bisa tergerus.
BACA JUGA:Manchester United Upayakan Pemulihan Pemain
BACA JUGA:Jojo dan Chico Keluar dari Pelatnas PBSI
Dari sisi ekonomi, klub-klub kecil juga berisiko tertinggal dalam persaingan finansial. Klub kaya bisa dengan mudah mendatangkan pemain asing berkualitas, sementara klub dengan anggaran terbatas harus puas dengan sisa-sisa pasar. Ketimpangan kompetisi bisa makin lebar.