Bakal Bina Remaja 'Nakal'

Sekretaris Daerah Kota Palembang, Aprizal Hasyim, ke markas Yonif 200 Raider pada Selasa. Foto:Antara --
PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Pemerintah Kota Palembang mengambil langkah tak biasa namun penuh harapan untuk menyelamatkan masa depan generasi muda. Bekerja sama dengan Batalyon Infanteri 200 Raider, Pemkot Oksiap meluncurkan program pembinaan karakter bagi siswa-siswa bermasalah, terutama mereka yang terlibat tawuran dan kenakalan remaja.
Inisiatif ini dibahas dalam kunjungan silaturahmi Sekretaris Daerah Kota Palembang, Aprizal Hasyim, ke markas Yonif 200 Raider pada Selasa (6/5). Dalam pertemuan yang berlangsung hangat namun penuh komitmen tersebut, kedua pihak mulai menjajaki kerja sama strategis demi mencetak generasi muda yang kuat secara mental, spiritual, dan nasionalisme.
“Wali Kota Palembang, Bapak Ratu Dewa, sangat prihatin dengan meningkatnya perilaku menyimpang di kalangan remaja kita. Beliau ingin agar anak-anak yang sering tawuran dan bermasalah di sekolah diberi kesempatan kedua — bukan melalui hukuman, tapi lewat pembinaan yang membentuk karakter,” ungkap Aprizal.
Rencananya, para remaja bermasalah akan mengikuti program pembinaan intensif selama dua pekan di markas Yonif 200 Raider. Di sana, mereka tidak hanya akan dilatih fisik dan kedisiplinan, tetapi juga akan dibekali dengan nilai-nilai ideologi Pancasila, bela negara, dan penguatan keimanan.
BACA JUGA:8.399 Warga Palembang Terkena ISPA
BACA JUGA:Sebut Pinggir Sungai Musi Bisa Dibangun Rumah Susun
“Kita tidak ingin mereka hanya ditakuti atau dipaksa taat. Kami ingin anak-anak ini menemukan kembali arah hidup mereka. Kami ingin mereka pulang sebagai pribadi baru yang siap menjadi pemuda harapan bangsa,” ujar Aprizal penuh semangat.
Program ini diyakini bisa menjadi model pembinaan yang tidak hanya menindak, tetapi juga membentuk. Dengan pendekatan yang menggabungkan ketegasan militer dan perhatian pemerintah, para siswa diharapkan dapat menyadari kesalahan mereka dan berubah menjadi pribadi yang lebih baik.
Meski demikian, Aprizal mencatat bahwa masih ada beberapa fasilitas di markas Yonif 200 Raider yang perlu ditingkatkan agar mampu mendukung kegiatan pembinaan secara optimal. Ia memastikan, Pemerintah Kota akan memberikan dukungan penuh dalam hal perbaikan infrastruktur, akomodasi, dan kenyamanan para peserta program.
“Kami ingin anak-anak ini merasa bahwa negara hadir untuk mereka, bahwa ada tempat yang membimbing mereka, bukan menghakimi. Oleh karena itu, fasilitas harus memadai agar proses pembentukan karakter bisa berjalan maksimal,” tambahnya.
Langkah ini pun mendapat respons positif dari berbagai kalangan. Banyak pihak menilai bahwa pendekatan ini jauh lebih progresif dan solutif dibandingkan sekadar memberikan sanksi administratif atau pemecatan dari sekolah.
BACA JUGA:Harga Emas di Palembang Stabil Rp10.100.000 Per suku
BACA JUGA:370 Calhaj Kloter 3 Embarkasi Palembang Tiba ke Asrama Haji
Dengan program ini, Pemkot Palembang menegaskan bahwa setiap anak punya kesempatan kedua — bahkan mereka yang pernah tersesat pun bisa diarahkan kembali untuk menjadi pemuda berprestasi dan berkontribusi bagi kota dan negara.(Ika)