Kurs Rupiah Menguat : Harga BBM Non-Subsidi Tetap Aman di Akhir April 2025, Berikut Daftar Terbaru !

Perbandingan harga Pertamax dan Shell V-Power April 2025-Foto : Dokumen Palpos-
Revvo 95 (RON 95): Rp13.370 per liter
Diesel Primus Plus (CN 53): Rp14.060 per liter
Harga BBM nonsubsidi di Indonesia memang dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak mentah dunia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta kebijakan fiskal dan distribusi dari masing-masing perusahaan.
Namun, kondisi pasar global yang cenderung stabil dalam dua pekan terakhir turut menahan potensi kenaikan harga.
Harga minyak mentah dunia saat ini masih berada di kisaran USD 86–88 per barel untuk jenis Brent, dengan volatilitas terbatas pasca libur Idulfitri dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang relatif mereda.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah pada Senin (21/4) menguat tipis ke level Rp16.831 per dolar AS, turut membantu menjaga biaya impor BBM tetap stabil.
Konsumen menyambut baik tidak adanya kenaikan harga BBM pasca libur panjang.
Beberapa pengemudi ojek online dan sopir angkutan umum menyatakan bahwa stabilitas harga BBM sangat membantu menjaga margin operasional mereka.
“Setelah lebaran biasanya kita takut harga naik, tapi sekarang masih aman. Pertalite dan Pertamax nggak naik,” ujar Riko (35), pengemudi ojek online di Jakarta Selatan.
Di tengah kekhawatiran akan potensi kenaikan harga bahan kebutuhan pokok, stabilnya harga BBM memberikan sedikit ruang bagi masyarakat untuk bernapas lebih lega.
Meski demikian, para analis tetap mengingatkan bahwa penyesuaian harga BBM nonsubsidi bisa saja terjadi pada awal Mei mendatang jika terjadi lonjakan harga minyak global atau pelemahan signifikan rupiah terhadap dolar AS.
Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas terus memantau dinamika harga BBM dan menyatakan bahwa operator SPBU memiliki kewenangan untuk menyesuaikan harga BBM nonsubsidi sesuai harga pasar, namun tetap di bawah pengawasan regulasi.
“Penyesuaian harga BBM nonsubsidi dilakukan secara berkala sesuai dengan formula yang mempertimbangkan rata-rata harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS,” ujar perwakilan Ditjen Migas beberapa waktu lalu.
Dengan demikian, meskipun April ini cenderung stabil, masyarakat diimbau tetap memperhatikan pengumuman resmi dari operator SPBU pada awal bulan untuk melihat apakah akan terjadi perubahan harga selanjutnya.