7 Rumah Warga di OKU Terancam Ambruk Akibat Longsor

Kepala BPBD OKU Januar Efendi (kanan) meninjau rumah warga di Perumahan Sion yang terancam ambruk akibat longsor, Jumat (11/4/2025).-Foto : Eco Marleno-

KORANPALPOS.COM - Bencana alam kembali mengancam keselamatan warga Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan.

Kali ini, longsor yang terjadi akibat jebolnya drainase siring induk di kawasan Perumahan Sion, Kelurahan Batukuning, membuat tujuh rumah warga dalam kondisi kritis dan terancam ambruk.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Januar Efendi, mengungkapkan bahwa longsor terjadi setelah drainase utama di kawasan padat penduduk tersebut tak mampu menahan derasnya debit air akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah itu pada Minggu (6/4) lalu.

Air bah yang mengalir deras dari kawasan lebih tinggi menyebabkan saluran air jebol, memicu longsor di tebing penopang rumah warga.

BACA JUGA:Toha Tegaskan Instruksi untuk Camat: Wujudkan Pemerintahan Bersih dan Siap Menghadapi Bencana

BACA JUGA:Kenal Pamit Kapolres Muba, Bupati: Tak Ada yang Abadi, Kecuali Perubahan !

“Drainase siring induk di Perumahan Sion ini memang sudah tua dan tidak cukup kuat menahan tekanan air saat banjir besar kemarin. Dampaknya cukup serius, tujuh rumah warga berada di bibir longsoran dan saat ini sangat rawan ambruk jika tidak segera ditangani,” kata Januar saat ditemui di lokasi, Jumat (11/4).

Peristiwa longsor ini terjadi bersamaan dengan bencana banjir yang melanda sebagian besar wilayah OKU menjelang Lebaran 2025.

Curah hujan yang tinggi mengakibatkan sejumlah kawasan tergenang, termasuk Perumahan Sion dan sekitarnya.

Air sempat menggenangi rumah-rumah warga hingga setinggi lutut orang dewasa, bahkan beberapa rumah sempat kemasukan air dan lumpur hingga menyebabkan kerusakan ringan pada perabotan.

BACA JUGA:Pimpin Apel Gabungan Pegawai BPBD : Walikota Prabumulih Tekankan Agar Disiplin !

BACA JUGA:Apel Gabungan, Teddy Ajak ASN Move On dari Libur Panjang Lebaran

“Kami saat itu masih dalam suasana Lebaran, tiba-tiba air naik cukup cepat. Banyak warga tidak sempat menyelamatkan barang berharga karena air tiba-tiba masuk ke dalam rumah. Setelah banjir surut, kami baru menyadari bahwa dinding drainase utama sudah ambrol dan tanah di sekitarnya mulai tergerus,” ujar Rudi, salah satu warga Perumahan Sion.

Sebanyak 150 rumah warga terdampak banjir di kawasan tersebut, sebagian besar mengalami kerusakan ringan dan sedang. Namun, tujuh rumah yang berada di titik longsoran kini berada dalam situasi paling mengkhawatirkan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan