Produksi Padi Sumsel Dipastikan Terjaga

Petani saat memilah padi untuk dipanen di lahan sawah kawasan Jakabaring Palembang. Foto:Antara--
KORANPALPOS.COM - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan (DPTPH Sumsel) menyebutkan lahan sawah yang terdampak banjir di beberapa daerah ini, tidak akan mempengaruhi produksi padi di provinsi ini pada periode Januari-April atau subround I-2025.
Kepala Bidang Tanaman Pangan DPTPH Sumsel Tuti Murti, di Palembang, Kamis, mengatakan dari total luas tanam padi di Sumsel pada periode bulan Oktober 2024 hingga 11 Maret 2025 itu seluas 466.679 hektare.
Namun, lahan yang terdampak itu banjir seluas 6.428 hektare atau 1,3 persen. Sedangkan, untuk lahan yang gagal panen (puso) hanya 0,5 persen.
Ia menjelaskan terdapat 10 daerah yang terdampak banjir, yaitu Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Banyuasin, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, dan Lahat.
BACA JUGA:Pengelolaan IPAL di Kota Palembang Diperpanjang hingga Tahun 2028
BACA JUGA:KAI Palembang Sediakan 1.060 Tempat Duduk Dalam Program Mudik Gratis 2025
Kemudian, Kabupaten Pematang Abab Lematang Ilir (PALI), Musi Rawas Utara (Muratara), Muara Enim, Musi Banyuasin, Ogan Ilir, dan Kota Palembang."Berdasarkan data tersebut, maka tidak akan terlalu berpengaruh terhadap produksi padi di Sumsel pada subround 1 2025," katanya.
Tuti mengatakan pihaknya akan mengusulkan bantuan benih untuk lahan yang puso ke Kementerian Pertanian (Kementan)."Kami mengusulkan bantuan benih ke Kementan untuk pergantian tanam yang puso. Untuk bantuan benih padi yang diajukan itu sebesar 25 kilogram per hektare," kata dia pula. (ant)