Dracon EV : Pikap Listrik yang Mencuri Perhatian Apakah Esemka Akan Mengikuti Jejaknya?

Dracon EV, pikap listrik yang memukau di Thailand, mungkin menjadi inspirasi bagi Esemka untuk membawa kendaraan listrik serupa ke pasar Indonesia-Foto:kinglong- thailand.com-

Perbedaan utama terletak pada sektor tenaga. Jika Esemka Digdaya menggunakan mesin konvensional berbahan bakar fosil, maka Dracon EV menawarkan teknologi kendaraan ramah lingkungan dengan mengusung motor listrik sebagai penggeraknya.

Ini tentunya membawa sebuah perubahan besar bagi mereka yang menginginkan mobil pikap berkapasitas besar namun tetap memiliki emisi yang rendah.

BACA JUGA:10 Mobil Listrik Terlaris di China 2024 : BYD, Tesla, dan Wuling Bersaing Ketat

BACA JUGA:Evolusi Mitsubishi Triton : Perjalanan 18 Tahun Menjadi Raja Double Cabin di Indonesia

Dari sisi spesifikasi, Dracon EV patut untuk diperhitungkan.

Mengusung baterai LFP (Lithium Iron Phosphate) dengan kapasitas 59.4 kWh, pikap listrik ini menawarkan tenaga yang cukup besar.

Dua motor listrik yang ada di depan dan belakang mampu menghasilkan tenaga total sebesar 163 PS dan torsi 350 Nm.

Dengan kombinasi tenaga tersebut, Dracon EV mampu menawarkan performa yang sangat kompetitif di kelasnya.

Klaim jarak tempuhnya sendiri bisa mencapai 302 km dengan standar pengujian NEDC (New European Driving Cycle).

Ini menjadikannya sebagai pilihan menarik bagi mereka yang membutuhkan kendaraan multifungsi, baik untuk keperluan bisnis atau aktivitas sehari-hari tanpa khawatir kehabisan daya dalam waktu dekat.

Namun, yang lebih menarik lagi adalah kecepatan pengisian daya baterai. Untuk pengisian dari 20-80%, Dracon EV hanya memerlukan waktu sekitar 30 menit.

Ini menjadi salah satu keunggulan utama yang diusung oleh kendaraan listrik, mengingat waktu pengisian yang cepat bisa menjadi faktor penting dalam kenyamanan dan mobilitas pengemudi, terutama bagi pengguna kendaraan komersil yang mengandalkan efisiensi waktu.

Walaupun baru diperkenalkan di Thailand, harga estimasi Dracon EV di sana diperkirakan sekitar 404 juta Rupiah.

Ini menjadikannya lebih terjangkau dibandingkan dengan banyak kendaraan listrik lainnya yang ada di pasar internasional.

Namun, harga tersebut kemungkinan besar akan bervariasi jika nanti mobil ini resmi dijual di Indonesia, tergantung pada regulasi dan biaya impor yang berlaku.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan