Drama Shin Tae-yong: PSSI Bongkar Strategi, DPR Minta Transparansi!
Drama Shin Tae-yong: PSSI Bongkar Strategi, DPR Minta Transparansi! Fhoto: Tangkapan Layar Facebook Cinde Sport--
KORANPALPOS.COM- Pemecatan Shin Tae-yong (STY) dari kursi pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI memicu gelombang kontroversi. Komisi X DPR RI tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah untuk memanggil PSSI guna meminta penjelasan atas keputusan besar ini.
Keputusan ini diumumkan pada Senin (6/1/2025) dan telah menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air.
Wakil Ketua Komisi X DPR, Lalu Hardian, mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat PSSI akan diundang untuk membahas dua hal sekaligus, pemecatan STY dan agenda naturalisasi pemain baru.
“Kami menghormati keputusan PSSI, tetapi ini perlu evaluasi mendalam. Harus ada penjelasan transparan agar publik tidak bertanya-tanya,” ujar Lalu kepada wartawan.
BACA JUGA:Real Madrid Melaju ke 16 Besar Copa del Rey dengan Pesta Gol
BACA JUGA:Kompensasi yang Diterima Shin Tae-yong Cukup Fantatis : Begini Perhitungan dan Besarannya !
Di sisi lain, Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, menilai bahwa keputusan pemecatan ini seharusnya berbasis evaluasi yang objektif.
Ia juga mendesak agar PSSI tidak hanya memikirkan hasil jangka pendek, melainkan keberlanjutan pembinaan sepak bola nasional.
“Shin Tae-yong telah membawa perubahan signifikan. Pemecatan ini tidak boleh hanya menjadi keputusan emosional tanpa dasar yang jelas,” tegas Hetifah.
Shin Tae-yong memang menjadi figur populer sejak membangun Timnas Indonesia menjadi lebih kompetitif. Prestasinya tidak hanya terlihat pada tim senior, tetapi juga tim kelompok usia yang mampu bersaing di level internasional. Tak heran, banyak pihak merasa keputusan PSSI ini seperti "membuang berlian di tengah ladang emas."
BACA JUGA:Milan Juara Supercoppa Italiana, Conceição Debut Manis dengan Comeback Epik!
BACA JUGA:Perpisahan Shin Tae-yong, Marselino Ferdinan Curhat: ‘Empat Tahun yang Tak Akan Terlupakan
Ketua Umum PSSI Erick Thohir, dalam konferensi persnya, menyatakan bahwa pemecatan STY didasarkan pada evaluasi panjang.
Ia mengklaim bahwa keputusan ini untuk kebaikan tim dan demi mencapai target utama, yakni lolos ke Piala Dunia 2026.