Harga Bitcoin Anjlok Lebih dari 10 Persen : Apa yang Membuat Pasar Kripto Terkoreksi ?
Penurunan harga Bitcoin yang signifikan baru-baru ini dinilai sebagai dampak dari sentimen negatif terhadap prospek kebijakan moneter Amerika Serikat pada tahun 2025-FOTO : ANTARA-
BACA JUGA: Industri Kripto Optimis : Bitcoin Semakin Diminati oleh Investor !
Namun, di sisi lain, ETF Ethereum spot mencatat aliran dana masuk positif sebesar 41,3 juta dolar AS, mengakhiri netflow negatif yang terjadi selama dua hari perdagangan sebelumnya. Data ini mengacu pada laporan dari platform analitik Coinglass.
Sementara itu, indeks S&P 500 juga mengalami koreksi sebesar 2 persen dalam sepekan terakhir.
Tren ini mencerminkan sikap pasar global yang lebih berhati-hati atau “risk-off”, di mana investor cenderung mengurangi eksposur pada instrumen berisiko seperti saham dan aset kripto.
BACA JUGA:Bitcoin Berpotensi Melejit : Apa yang Menyebabkan Harapan Baru di September 2024 ?
BACA JUGA:Penurunan Harga Bitcoin Jadi Peluang Atur Strategi : Ikuti Langkah-langkah Berikut !
“Selain dampak kebijakan moneter, aksi profit taking juga menjadi salah satu penyebab koreksi ini. Kenaikan signifikan pada saham AS dan aset kripto sejak awal November membuat beberapa investor memilih untuk merealisasikan keuntungan mereka di tengah ketidakpastian yang meningkat,” ungkap Fahmi.
Meskipun mengalami koreksi tajam, Bitcoin tetap mencatatkan kenaikan yang luar biasa sepanjang tahun 2024.
Secara year-to-date (YTD), Bitcoin telah naik lebih dari 110 persen. Bahkan setelah pemilu AS, Bitcoin masih menunjukkan kenaikan lebih dari 30 persen.
“Polanya cukup mirip dengan beberapa saham populer seperti Tesla yang mengalami penurunan 12 persen dari rekor tertingginya pekan lalu. Namun, saham Tesla tetap berada 70 persen di atas level harga sebelum pemilu AS,” tambah Fahmi.
Koreksi ini menyoroti tingginya volatilitas di pasar kripto.
Menurut Fahmi, dalam tiga hari perdagangan terakhir sejak 19 Desember, ETF Bitcoin spot mencatat total aliran dana keluar sebesar lebih dari 1,2 miliar dolar AS.
Namun, angka pembelian sepanjang bulan ini masih jauh lebih besar, menunjukkan adanya minat kuat dari investor meskipun pasar mengalami tekanan.
“Koreksi ini adalah kombinasi dari kebijakan moneter AS yang lebih ketat dan aksi profit taking pasca reli besar. Namun, potensi kebijakan yang pro-kripto dari pemerintah AS di bawah Donald Trump dapat kembali meningkatkan sentimen positif di pasar,” jelasnya.
Fahmi menambahkan bahwa dukungan institusional dan adopsi yang terus meningkat menjadi indikator utama yang menjaga kepercayaan terhadap pasar kripto, meskipun di tengah fluktuasi harga.