Mang Juhai dan Angkot yang Penuh Cerito
Mang Juhai--
"Mang la penuh, dak cukup lagi," ujarnya.
Namun, Mang Juhai yang santai hanya tersenyum lebar. "Laju mang, santai bae,’’ simbat Mang Juhai.
Mang Juhai--
ak lama menunggu, angkot yang ditunggu datang.
Mang Juhai kaget saat di bangku belakang duduk cewek rambut pirang sendirian.
‘’Nah, jando caky o budak nih,’’ gumam Mang Juhai yang langsung berinisiatif duduk di bangku belakang.
Tak lama kemudian, angkot pun mulai bergerak. Namun di perjalanan, satu per satu penumpang mulai melirik ke arah Mang Juhai, dan seperti merasa terganggu.
Suasana angkot yang tadinya penuh dengan obrolan ringan mulai berubah.
Penasaran, Mang Juhai mencoba bertanya kepada cewek yang duduk di sebelahnya.
‘’Ngapo banyak yang turun dek yo,’’ tanyanya.
‘’Anu kak, bukan nuduh kamu. Mambu kelek nian dalem angkot ini,’’ simbatnya sembari turun dari angkot.
Mang Juhai dengan santai menjawab. "Ooo... kukiro tadi ado wong nak nodong,’’ gumam Mang Juhai.
Beberapa menutup hidung mereka, ada juga yang mengipas-ngipas wajah mereka dengan tangan.
Namun, Mang Juhai tetap bersikap tenang. Ia malah menikmati perjalanan itu, seolah-olah baunya itu bukan masalah besar.
‘’Inilah risiko naek angkot. Segalo mambu ado galo. Kukiro tadi nak nostalgia dapat budak rambut pirang, dak tau turun galo penumpang,’’ Mang Juhai membatin.
- Tag
- Share
-
-
