Tanaman Greater Dodder : Ancaman Potensial bagi Pertanian dan Lingkungan

Tanpa klorofil, tanaman ini mengandalkan inangnya untuk bertahan hidup, melilit batang dan menyedot nutrisi yang menyebabkan tanaman inang lemah hingga mati-Foto: instagram@masato2196-

KESEHATAN,KORANPALPOS.COM - Tanaman Greater Dodder atau dalam nama ilmiahnya Cuscuta campestris adalah jenis parasit yang banyak ditemukan di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Tanaman ini terkenal karena kemampuannya untuk menginfeksi berbagai jenis tanaman inang, yang pada akhirnya dapat merusak hasil pertanian.

Keberadaannya yang semakin meluas menimbulkan kekhawatiran di kalangan petani dan ahli pertanian, karena dampaknya yang signifikan terhadap produktivitas tanaman.

Greater Dodder adalah tanaman parasit yang tidak memiliki klorofil, sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis.

BACA JUGA:Waspada ! Ini Gejala yang Patut Dicurigai Sebagai Lupus

BACA JUGA:Lidah Buaya: Rahasia Alami untuk Rambut Sehat dan Berkilau

Sebagai gantinya, tanaman ini bergantung pada inangnya untuk mendapatkan air dan nutrisi.

Tanaman ini memiliki batang tipis dan melilit tanaman lain, menghisap cairan dari jaringan tanaman yang diserang.

Bentuknya yang ramping dan kuning ke oranye membuatnya mudah dikenali.

Meskipun tampak seperti tanaman biasa, sebenarnya Cuscuta campestris berperan sebagai parasit yang memanfaatkan tanaman lain untuk kelangsungan hidupnya.

BACA JUGA:Buah-Buahan Aman dan Bermanfaat untuk Lansia: Nutrisi Sehat di Usia Senja

BACA JUGA:Petai Cina Dapat Melancarkan Haid dan Mencegah Penuaan Dini

Keunikan dari Greater Dodder adalah kemampuannya untuk menempelkan diri pada tanaman inang tanpa memerlukan akar.

Begitu tumbuh, tanaman ini akan berkembang dengan cepat, melilit batang dan daun tanaman inang, yang membuat tanaman inang kekurangan nutrisi dan akhirnya mati.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan