Palembang Kelola Air Limbah Menuju Kota Berkelanjutan

Kunjungan ke instalasi pengolahan air limbah di Sei Selayur.-Foto : Erika-

Tingginya nilai NRW berkontribusi tidak saja hanya membebani kinerja keuangan operator, tetapi juga mengurangi kapasitas distribusi layanan air minum pada masyarakat khususnya yang menjadi pelanggan.

Pada sektor sanitasi, Pemanfaatan air minum akan menghasilkan sisa yaitu air limbah domestik.

Data dari KemenPU, saat ini capaian sanitasi aman baru 10,21% sedangkan capaian sanitasi layak 13,44% dan perilaku masyarakat yang masih melakukan Buang Air Besar Sembarangan (BABs) 4,20% dari target 30% sanitasi aman tahun 2030.

Dengan target yang sangat ambisius berbanding terbalik dengan usaha perluasan informasi layanan pengelolaan air limbah domestik hampir di setiap Kabupaten/Kota, maka strategi daerah dalam merencanakan pengembangan layanan air limbah domestik menjadi hal penting terutama akan sangat sulit jika dikerjakan secara mandiri hanya oleh beberapa pihak.

Salah satu alternatif mudahnya yaitu menyusun perencanaan pengembangan layanan air limbah domestik yang memperhatikan prinsip peningkatan kolaborasi dan inovasi dengan tidak mengesampingkan prinsip pembangunan air limbah domestik melalui layanan yang dikelola secara aman, berkelanjutan, dan inklusif sesuai dengan karakteristik wilayah.

"Menghadapi Tahun Baru dan Target Visi Indonesia Emas 2045, kita menghadapi momentum untuk mempercepat langkah menuju target-target pembangunan, termasuk yang terkait dengan visi besar Indonesia Emas 2045 yang salah satunya dapat dicapai dengan adanya SDM unggul," kata dia.

Perusahaan Air Minum (PDAM) saat ini yang baru mengelola air limbah baru tercatat 6 (enam) antara lain, Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, Tirta Wening Kota Bandung, Toyo Wening Kota Surakarta, Tirta Manuntung Kota Balikpapan, Kota Makassar, dan Tirta Musi Kota Palembang.

Selebihnya kelembagaan yang berbentuk BUMD ada Pal Jaya DKI Jakarta, Perumda Kota Banjarmasin dan UPTD PALD. 

"Untuk itu, kami di PERPAMSI bersama FORKALIM terus mendorong Pemerintah dalam mengelola air limbah dalam menciptakan sistem pengelolaan air yang terintegrasi dan berkelanjutan," harapnya.

Sebelumnya lanjut dia, pihaknya sudah bagaimana melaksanakan kunjungan lapangan di IPAL Sei Selayur dimana Perumda Tirta Musi menjadi operatornya.

Dengan investasi trilyunan sekitar 1,32 T, maka sudah seharusnya pihak yang menjadi pengelola atau operator adalah lembaga yang profesional agar investasi tersebut tidak menjadi monumen.

Untuk inilah Perumda Tirta Musi diberi penugasan oleh Pemkot Palembang diberikan teknologi IPAL dengan sistem full mekanis, mesin modern dimana hanya beberapa daerah saja di Indonesia yang diberi amanah untuk diserahi infrastruktur utama dalam pemberian layanan air limbah domestik.

Perumda Tirta Musi akan menjadi contoh BUMD yang mengelola air minum dan air limbah dan tentu saja kedepan dapat menjadi mentor. 

"Kami menyadari bahwa tantangan yang ada sangat kompleks, tetapi saya percaya bahwa dengan kolaborasi, komitmen, dan kerja keras bersama, kita mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa. Workshop air limbah domestik ini selaras dengan target pemerintah Indonesia yaitu air minum aman 40% dan sanitasi aman 30% tahun 2030. Semangat kami adalah memberikan layanan terbaik bagi masyarakat, karena air adalah kehidupan, dan sanitasi adalah pondasi peradaban," tukasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan