Asal Usul dan Sejarah Boneka Labubu : Dari Mitologi Nordik hingga Tren Global Berkat Lisa Blackpink !

Reporter: Maryati |

Editor: Robiansyah |

Kamis , 21 Nov 2024 - 09:51

Sejarah boneka Labubu karya Kasing Lung-Foto : Dokumen Palpos-

Beberapa edisi spesial mencakup desain kolaborasi dengan seniman dan desainer ternama, menjadikannya semakin dicari oleh kolektor.

Ciri khas Labubu yang mencolok meliputi:

1. Telinga panjang yang runcing: Menunjukkan karakter elf dalam mitologi Nordik.

2. Senyum nakal: Memberikan kesan playful dan unik.

3. Gigi tajam yang menonjol: Menambahkan elemen misteri dan kekhasan.

4. Perawakan kecil: Membuatnya cocok untuk koleksi atau dipajang sebagai dekorasi.

Kepopuleran Labubu melonjak setelah Lisa Blackpink, salah satu idola K-pop ternama, memposting fotonya bersama boneka Labubu Macaron di Instagram pada April 2024.

Meskipun sebenarnya Lisa pernah mengunggah foto serupa pada tahun 2020, dampaknya lebih terasa pada tahun ini karena basis penggemarnya yang semakin besar.

Para penggemar Lisa, terutama di Asia, langsung berbondong-bondong mencari boneka Labubu.

Banyak dari mereka rela mengantri sejak dini hari untuk mendapatkan boneka ini, meskipun stoknya sangat terbatas.

Di Indonesia, boneka Labubu hanya tersedia di toko Pop Mart, yang semakin menambah eksklusivitas dan daya tariknya.

Mengapa Labubu Begitu Digemari?

asal usul dan sejarah boneka labubu : dari mitologi nordik hingga tren global berkat lisa blackpink !                            koranpalpos.com - boneka labubu telah mencuri perhatian publik sejak kemunculannya, terutama setelah viral di media sosial berkat lisa blackpink.
diciptakan oleh seniman asal hong kong, kasing lung, labubu adalah simbol unik dari perpaduan seni, budaya, dan cerita mitologi nordik yang memikat hati banyak orang di seluruh dunia.
kasing lung, seniman kelahiran hong kong tahun 1972, mulai menciptakan labubu setelah ia pindah ke belgia bersama keluarganya.
baca juga:keanekaragaman buah unik dari indonesia yang mendunia
baca juga:dawet ayu banjarnegara ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda indonesia : simak penjelasannya !
perpindahan ini memperkenalkan kasing pada berbagai kebudayaan barat, termasuk cerita-cerita mitologi nordik.
mitologi ini, yang melibatkan dewa-dewa, makhluk mistis, dan kisah-kisah epik seperti ragnarok, memberikan inspirasi bagi kasing untuk menciptakan karakter boneka unik.
labubu pertama kali diperkenalkan pada tahun 2013 sebagai bagian dari kelompok makhluk imajinasi bernama the monsters.
baca juga:asal usul dan jejak sejarah tanjung sakti : warisan keberagaman budaya di sumatera selatan !
baca juga:asal usul dan sejarah jalan tol pertama : peran usaid dan awal pembangunan infrastruktur modern indonesia !
selain labubu, kelompok ini mencakup karakter lain seperti zimomo, tycoco, dan spucky.
namun, labubu menjadi yang paling populer berkat desainnya yang unik: gigi tajam yang menonjol, telinga panjang dan runcing, senyum nakal, serta perawakan kecil yang membuatnya terlihat menggemaskan dan misterius sekaligus.
labubu memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari 4 cm hingga 40 cm, dan tersedia dalam berbagai versi.
baca juga:asal-usul dan legenda tanjung batu ogan ilir : kisah sang sungging dan mitos burung ketitiran !
baca juga:asal usul dan legenda ulak bandung kabupaten muaraeninm : legenda kimas bunang dan penduduk negeri silam !
beberapa edisi spesial mencakup desain kolaborasi dengan seniman dan desainer ternama, menjadikannya semakin dicari oleh kolektor.
ciri khas labubu yang mencolok meliputi:
1. telinga panjang yang runcing: menunjukkan karakter elf dalam mitologi nordik.
baca juga:asal usul dan sejarah goa belanda di musi banyuasin : saksi bisu jejak kolonialisme yang penuh cerita kelam !
baca juga:asal usul dan sejarah gelumbang muaraenim : legenda raden kemas padede hingga pembentukan dusun gelumai !
2. senyum nakal: memberikan kesan playful dan unik.
3. gigi tajam yang menonjol: menambahkan elemen misteri dan kekhasan.
4. perawakan kecil: membuatnya cocok untuk koleksi atau dipajang sebagai dekorasi.
kepopuleran labubu melonjak setelah lisa blackpink, salah satu idola k-pop ternama, memposting fotonya bersama boneka labubu macaron di instagram pada april 2024.
meskipun sebenarnya lisa pernah mengunggah foto serupa pada tahun 2020, dampaknya lebih terasa pada tahun ini karena basis penggemarnya yang semakin besar.
para penggemar lisa, terutama di asia, langsung berbondong-bondong mencari boneka labubu.
banyak dari mereka rela mengantri sejak dini hari untuk mendapatkan boneka ini, meskipun stoknya sangat terbatas.
di indonesia, boneka labubu hanya tersedia di toko pop mart, yang semakin menambah eksklusivitas dan daya tariknya.
mengapa labubu begitu digemari?
beberapa faktor yang membuat labubu menjadi fenomena global meliputi:
1. produksi terbatas: boneka ini diproduksi dalam jumlah terbatas, sehingga menciptakan efek eksklusivitas dan kelangkaan.
2. kolaborasi desain: labubu sering hadir dalam edisi spesial hasil kolaborasi dengan seniman lain, yang menambah nilai seni dan kolektibilitasnya.
3. dukungan komunitas: penggemar labubu membentuk komunitas kuat yang aktif membagikan koleksi mereka di media sosial, menciptakan rasa kebersamaan di antara para kolektor.
4. pengaruh selebriti: kehadiran labubu di akun media sosial lisa blackpink memberikan dampak besar pada popularitasnya, terutama di kalangan penggemar k-pop.
5. keunikan desain: desain yang lucu sekaligus misterius membuat labubu mudah diingat dan disukai oleh berbagai kalangan.
sebagai karya seni, labubu tidak hanya menjadi tren tetapi juga membawa nilai budaya yang mendalam.
inspirasi dari mitologi nordik memberikan dimensi historis dan artistik pada karakter ini.
dalam mitologi nordik, elf sering digambarkan sebagai makhluk cerdas dan misterius yang tinggal di hutan.
elemen-elemen ini tercermin dalam desain labubu, menjadikannya lebih dari sekadar boneka—labubu adalah penghubung antara seni modern dan warisan budaya kuno.
kisah labubu mengajarkan pentingnya memahami asal-usul sebuah produk sebelum memutuskan untuk membelinya.
dalam era yang dipenuhi dengan tren dan fenomena "fear of missing out" (fomo), konsumen sering kali terjebak dalam dorongan untuk memiliki barang tanpa benar-benar memahami nilainya.
sebagai contoh, para kolektor yang telah mendalami sejarah dan makna di balik labubu cenderung melihat boneka ini sebagai karya seni yang patut diapresiasi, bukan sekadar barang konsumsi massal.
hal ini mencerminkan bagaimana seni dapat menjadi jembatan untuk melestarikan budaya, sekaligus memberikan nilai tambah dalam dunia modern.
boneka labubu adalah simbol perpaduan seni, budaya, dan tren global.
kepopulerannya, yang dipicu oleh lisa blackpink, membuktikan kekuatan media sosial dalam menciptakan fenomena global.
di balik desainnya yang unik dan kelangkaannya yang eksklusif, labubu menyimpan cerita yang mendalam tentang mitologi dan kreativitas manusia.
apakah anda salah satu dari mereka yang terpikat oleh pesona boneka ini?

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 21 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan