Asal Usul dan Jejak Sejarah Tanjung Sakti : Warisan Keberagaman Budaya di Sumatera Selatan !
Sejarah panjang Tanjung Sakti di Sumatera Selatan-Foto : Dokumen Palpos-
Hingga kini, Tanjung Sakti memiliki beberapa monumen dan tugu peringatan yang didirikan untuk mengenang peristiwa-peristiwa bersejarah, termasuk korban pembantaian tentara Jepang dan Gerakan 30 September.
Monumen-monumen ini menjadi pengingat akan perjuangan dan pengorbanan masyarakat Tanjung Sakti dalam menghadapi berbagai tantangan sejarah.
Untuk meningkatkan pelayanan dan pembangunan, Tanjung Sakti mengalami pemekaran menjadi dua wilayah administratif, yaitu Tanjung Sakti Pumi dan Tanjung Sakti Pumu.
Pemekaran ini dilakukan dengan tujuan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat serta mempercepat pembangunan di daerah.
Tanjung Sakti Pumi memiliki 10 desa yang menjadi bagian dari wilayah administratifnya.
Tanjung Sakti Pumu memiliki 9 desa yang juga merupakan bagian dari kecamatan ini.
Kedua kecamatan tersebut tetap menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan sejarah yang telah diwariskan selama bertahun-tahun.
Selain kaya akan sejarah, Tanjung Sakti memiliki potensi wisata yang menarik untuk dikembangkan.
Keindahan alamnya, seperti perbukitan, sungai, dan perkebunan kopi, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana alam yang asri.
Pemerintah daerah diharapkan dapat menggali potensi ini untuk meningkatkan perekonomian lokal dan mengenalkan Tanjung Sakti sebagai destinasi wisata sejarah dan alam di Sumatera Selatan.
Tanjung Sakti tidak hanya menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa sejarah yang penting, tetapi juga menjadi contoh kehidupan masyarakat yang harmonis dalam keberagaman.
Dengan potensi alam dan budayanya, Tanjung Sakti memiliki peluang besar untuk berkembang sebagai daerah yang maju, sekaligus tetap menjaga warisan sejarah yang menjadi identitasnya.