Kampung Narkoba di Karang Mulya Digrebek : Polisi Diteriaki Maling, 4 Pelaku Diamankan !
Polres Muara Enim berhasil melakukan penggrebekan 'kampung narkoba' di Desa Karang Mulya, Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muara Enim-Foto : Ozi-
Dari tangan keempat pelaku, lanjut Kapolres, pihaknya juga mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain 20 gram narkotika jenis sabu, 8 ball plastik klip bening, 3 alat hisap sabu (bong), 1 buah keranjang warna pink, 1 buah timbangan digital warna hitam 4 buah plastik berbentuk skop, 2 buah korek api gas warna merah, 1 buah kotak warna hitam, 1 buah dompet warna hitam-kuning, 1 unit handphone merk iphone xr warna hitam, 1 unit handphone merk oppo als warna putih, dan 1 unit senjata jenis air softgun.
BACA JUGA:Markup Sewa Ruko di Prabumulih, Manajer Bisnis Development Warga Tangerang Ditangkap
BACA JUGA:Kapolri akan Tindak Tegas Polisi Terlibat Narkoba dan Judi Daring !
Dan dari tes urine terhadap keempat pelaku yang hasilnya positif mengandung metamfetamin.
Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan primer pasal 114 ayat (2) subsider pasal 112 ayat (2) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
"Ancaman hukumannya pidana penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun dan pidana denda maksimum," tegas Kapolres.
Ditambahkan Kasat Narkoba AKP Halim Kesumo, bahwa Kampung Pilip 3 Desa Karang Mulya ini terkenal tempat gudangnya peredaran narkoba.
Selama ini setiap kita melakukan penindakan kita selalu mengajak pelaku ke luar untuk bertranskasi, sebab melakukan under cover di dalam terlalu riskan dan rawan di massa warga karena mereka tidak segan-segan meneriaki maling.
"Kami diteriaki perampok padahal kami jelas membawa surat tugas penangkapan dan menggunakan atribut kepolisian. Untung dengan dukungan pak Kades dan kesigapan personil akhirnya situasi bisa kondusif," katanya.
AKP Halim mengungkapkan, para pelaku ini merupakan sindikat narkoba lintas kabupaten.
Dimana, pada Pelaku dalam memperoleh narkoba dari Kabupaten PALI. Setelah Narkoba dibeli, mereka
mengedarkan narkoba ke semua golongan, ada yang ke tempat hiburan, bahkan menjual ke warga desa-desa. Keuntungan yang diraup termasuk besar sekitar Rp100 juta perminggu.
"Yang DPO sudah kita kantongi dan kasus ini akan terus dikembangkan," tutupnya.