Kebun Sawit Warga Kembali Terendam : Dugaan Dampak Disposal PT RMKO !
Kebun sawit milik Abdul Manan di Desa Gunung Megang Dalam terendam diduga terdampak limbah disposal.-Foto: Fahrozi-
Pemerintah kecamatan juga mengingatkan agar PT RMKO dapat mengelola limbah sesuai dengan aturan dan menjaga dampak terhadap lingkungan.
Kemudian, PT RMKO diminta untuk tanggap terhadap laporan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran lingkungan oleh PT RMKO dan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut terkait aduan masyarakat dengan berkoordinasi pada pemerintah desa dan kecamatan.
BACA JUGA:Viral! Seorang Bayi di OKI Meninggal Diduga Saat Ditinggal Sendirian di Rumah Oleh Orang Tuanya
BACA JUGA:Tanah Longsor Tutup Akses Jalan Penghubung Desa Sri Tanjung
"Kebun Sawit ini diperkirakan sudah terdampak oleh limbah disposal tersebut sekitar 4 bulan lalu, air dan tanah disposal mengalir dan mengendap dikebun sawit yang dipelihara pamannya ini," ujar mantan Kades Gunung Megang ini.
Dikatakan Makmur bahwa jarak antara kebun sawit dan penampungan limbah disposal tersebut sekitar 50 meter dari kebun dengan jarak dan ketinggian diaposal bervariasi.
Pihaknya sempat memperingatkan pihak PT TBBE terkait limbah yang mengalir di kebun sawit milik pamannya, setelah itu barulah PT TBBE membangunkan irigasi sementara di bagian atas, mungkin dengan alasan menghambat limbah agar tidak turun ke lokasi kebun.
Namun kenyataannya, ketika turun hujan air bercampur lumpur tetap menggenangi kebun sawit pamannya. Pihaknya sudah berulang kali mengeluhkan adanya limbah tersebut, namun setelah bersurat ke DLH Muara Enim barulah dilakukanlah peninjauan ke lokasi.
BACA JUGA:Pj Bupati Muaraenim Siap Jaga Stabalitas Ekonomi Daerah
"Pihak DLH dan perusahaan melihat sendiri dari dampak diaposal yang menyebabkan ratusan pohon sawit mati perlahan. Dan kita meminta pertanggungjawaban kompensasi sebab 4 bulan tidak memanen lagi dan nanti dulu berbicara soal jual beli tanah. Saya minta direhabilitasi pohon mati diganti dan ditanam kembali dan lumpur minta dibersihkan," tegas mantan anggota DPRD Muara Enim ini.
Sementara itu, Public relation Specialist, Caecilia Brahmana ketika dikonfirmasi belum memberikan tanggapan terhadap persoalan yang menimpa warga tersebut.***