TikTok Jelaskan Alasan Penangguhan Sejumlah Konten : Ini Langkah yang Harus Ditempuh Pengguna !
Ilustrasi Logo TikTok.-Foto : Dokumen Palpos-
KORANPALPOS.COM - Platform video pendek TikTok kembali menjadi sorotan setelah sejumlah konten yang diunggah pengguna ditangguhkan atau di-take down oleh pihak platform.
Langkah ini membuat beberapa pengguna bertanya-tanya tentang alasan di balik penangguhan konten mereka.
Untuk menjelaskan hal tersebut, Direktur Komunikasi TikTok Indonesia, Anggini Setiawan, berbagi informasi tentang mekanisme moderasi konten TikTok dan langkah yang bisa diambil jika pengguna mengalami penangguhan konten yang dianggap tidak sesuai panduan komunitas.
BACA JUGA:Model Terpilih Tampil di Jakarta Fashion Week 2025 : Pemberdayaan Perempuan di Atas Usia 30 Tahun !
BACA JUGA:Begini Cara Google Lindungi 1,5 Miliar Kotak Masuk Gmail dari Serangan Digital Melalui AI !
Dalam sebuah pertemuan media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 7 November 2024, Anggini menguraikan bahwa TikTok tidak selalu menangguhkan konten dengan maksud untuk menghukum pengguna.
Platform ini bertujuan menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh pengguna dengan menerapkan panduan komunitas yang ketat.
“Jika konten di-take down, jangan langsung panik atau menghapus kontennya. TikTok paham bahwa proses ini bisa keliru. Karena itulah, kami menyediakan fitur banding yang memungkinkan pengguna untuk meminta peninjauan ulang,” jelas Anggini.
BACA JUGA:WhatsApp Luncurkan Fitur Baru : Tambah dan Kelola Kontak Tanpa Batas !
BACA JUGA:Elegansi Kebaya Merah Putih Iriana dan Selvi di Pelantikan : Refleksi Kecintaan pada Indonesia !
TikTok menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memoderasi jutaan konten yang diunggah setiap harinya.
Sistem AI ini dilatih untuk mengenali konten yang melanggar panduan komunitas, seperti konten yang mengandung unsur pornografi, ujaran kebencian, SARA, atau hal-hal negatif lainnya yang berpotensi membahayakan pengguna.
Dalam upaya menciptakan lingkungan yang aman, moderasi konten menjadi prioritas utama TikTok, namun proses ini tidak lepas dari kekurangan.