Ada Ganjalan Hukum dan Usia

Veri Kurniawan, Ketua MAKI Sumsel --

DALAM Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang kemungkinan besar akan diikuti 3 pasangan calon (Paslon) yakni Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud MD dan Prabowo-Gibran.

Tentu menarik menganalisa kemampuan ketiga Paslon yang akan bersaing memperebutkan kursi Ke Presiden-Wapres  RI tahun 2024. 

Ketua Masyarakat Anti Korupsi Infonesia (MAKI) Sumsel, Veri Kurniawan mencoba melihat kemampuan dan integritas ketiga Paslon dari sisi hukum yakni pemberantasan korupsi.

BACA JUGA:LAPSUS : Berharap Demokrasi Berkualitas

"Sebelumnya saya lihat dulu kemampuan dan kelemahan masing-masing Paslon.

Untuk  Anies Baswedan dan Muhaimin mempunyai kelebihan yaitu punya pengalaman luas dalam pemerintahan dan organisasi politik sehingga sangat pas untuk menjadi kuda hitam dalam Pilpres 2024," terangnya.

Anies Baswedan kata Veri,  punya pemikiran modern dan mampu mengatasi masalah sementara Muhaimin adalah tokoh yang berpengalaman di organisasi besar NU. 

"Namun ada catatan penting bagi Muhaimin menyangkut kasus hukumnya yang belum tuntas," ujarnya.

Kemudian kata Veri, pasangan Ganjar Mahfud juga sangat pas karena berpengalaman di bidang pemerintahan. 

Ganjar punya referensi selalu Gubernur Jawa tengah sementara mahfud MD punya pengalaman di pemerintahan selaku menteri sehingga pasangan ini terlihat sangat ideal untuk menjadi pasangan pimpinan negara. 

Catatan pentingnya ujar Veri,  untuk Ganjar Pranowo adalah masalah dugaan korupsi E KTP yang sedikit menjadi ganjalan dalam pencalonan Capres dan Cawapres nantinya.

"Sementara pasangan Prabowo dan Gibran adalah pasangan yang paling kontroversi karena keduanya punya catatan penting yang mungkin sulit untuk mendapatkan suara di Pilpres nanti dan penolakan dari kalangan mahasiswa," tandasnya. 

Veri menambahkan, Prabowo dahulunya menjadi Capres kuda hitam karena didukung kalangan umat islam di garis keras namun kemudian ditinggalkan pendukungnya karena menjadi menteri kabinet. 

"Sementara Gibran masih terlalu muda dan menjadi Cawapres karena putusan MK yang kontroversial terkait umur calon.Untuk pemberantasan korupsi sepertinya pasangan Anies Muhaimin lebih pas karena latar belakang yg rada - rada bersih.  Sementara Ganjar Mahfud masih bisa diharapkan untuk Meminimalisir korupsi di Indonesia. Selanjutnya pasangan Prabowo Gibran masih tanda tanya karena faktor usia keduanya yang sepuh dan terlalu muda," tukasnya. ***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan