Papua Football Academy: Pabrik Bintang Masa Depan!
Papua Football Academy: Pabrik Bintang Masa Depan!Fhoto: Tangkapan Layar Facebook Hanif--
KORANPALPOS.COM- Papua Football Academy (PFA) terus berkembang sebagai pusat pendidikan sepak bola terkemuka di Indonesia Timur, berfokus pada pembinaan anak-anak Papua yang memiliki bakat istimewa.
Di bawah bimbingan Wolfgang Pikal sebagai direktur, akademi ini merancang kurikulum sepak bola modern yang bertujuan mempersiapkan generasi muda Papua agar mampu bersaing di kancah nasional dan internasional.
Kurikulum ini tidak hanya melibatkan latihan fisik, tetapi juga pendekatan strategi yang sesuai dengan perkembangan sepak bola modern.
PFA saat ini memiliki 60 siswa yang dibagi dalam dua angkatan, yaitu pemain kelahiran tahun 2010 dan 2011. Mereka terpilih melalui ajang "PFA Cari Bakat," sebuah proses seleksi yang dilakukan di 18 kabupaten dan kota di Papua selama dua tahun terakhir.
BACA JUGA:Napoli Jauhi Inter Milan dan Juventus
BACA JUGA:Nova Bersyukur Timnas U-17 Lolos ke Piala Asia
Selain keterampilan sepak bola, mereka juga mendapat dukungan pendidikan formal dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, sehingga anak-anak ini dapat belajar tanpa mengorbankan perkembangan akademik.
Kurikulum Filanesia dengan Sentuhan Modern
Salah satu elemen yang menjadi keunggulan Papua Football Academy adalah kurikulum pendidikan sepak bolanya yang mengadaptasi model Filanesia dari PSSI. Model ini dikenal sebagai metode pelatihan yang terstruktur, dirancang untuk menciptakan pemain dengan pemahaman taktik dan keterampilan teknis yang baik.
Namun, Wolfgang Pikal dan tim pelatih menambahkan modifikasi pada model ini agar relevan dengan gaya permainan sepak bola modern yang terus berkembang.
“Kurikulum dasar tentu dari Filanesia. Ini adalah garis merah dari PSSI, tetapi jelas ada modifikasi seperti sekarang sudah masuk inverted full back, hybrid center back, terus bermain dengan tiga di belakang,” jelas Wolfgang Pikal.
BACA JUGA:Ditahan Imbang Arsenal : Liverpool Gagal ke Puncak Klasemen !
BACA JUGA:Indonesia Vs Jepang Mundur Sehari, Siap Bikin Jepang Ketar-Ketir!
Modifikasi ini bertujuan agar para pemain muda terbiasa dengan konsep-konsep taktik modern, seperti inverted full back (bek sayap yang bergerak ke tengah saat menyerang), hybrid center back (bek tengah yang fleksibel dalam peran menyerang atau bertahan), dan formasi tiga bek yang memungkinkan permainan lebih menyerang namun tetap solid di pertahanan.