Begini Kiat agar Anak Tidak Jadi Korban Perundungan

Sejumlah siswa menunjukkan telapak tangan berlumur pewarna saat mengikuti deklarasi antiperundungan -Foto : ANTARA -

KORANPALPOS.COM - Psikolog Klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI) Vera Itabiliana Hadiwidjojo memberikan kiat dalam pengasuhan orangtua agar anak tidak menjadi target ataupun korban perundungan.

“Ajarkan anak untuk asertif, berani mengungkapkan apa yang ia rasakan secara jelas dan etis, terapkan pengasuhan demokratis di mana anak terbiasa untuk berpendapat,” ujar Vera saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Kamis.

Asertif adalah kemampuan untuk menyampaikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain tanpa bermaksud menyerang orang lain.

Dengan demikian, pengasuhan yang mendukung asertivitas dan komunikasi terbuka dapat membantu anak merasa lebih kuat dan lebih mampu menghadapi situasi berisiko, termasuk perundungan.

BACA JUGA:Ajak Masyarakat Peduli Kelestarian Lingkungan Melalui Program Kampung Iklim

BACA JUGA:DPR RI Sahkan UU APBN 2025 : Fokus pada Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat !

Anak yang memiliki keterampilan asertif dapat lebih baik menanggapi perilaku agresif dari teman sebaya, misalnya dengan menetapkan batasan atau meminta bantuan, sehingga mengurangi risiko mereka menjadi korban.

“Ajarkan dan contohkan anak bagaimana membela dirinya saat merasa tertindas, cari dan kembangkan pula kelebihan anak, ini penting sehingga anak dapat tampil dengan percaya diri,” sarannya. 

Mengajarkan anak untuk membela diri dan mengembangkan kelebihan mereka dapat memberikan strategi yang diperlukan untuk menghindari situasi perundungan, sekaligus meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan sosial mereka.

Terakhir, Vera mengimbau para orangtua untuk selalu menciptakan suasana hangat dan penuh kasih sayang di rumah bagi anak.

BACA JUGA:Ada-ada Saja ! Bangun Rumah Sendiri Bakal Kena Pajak 2,4 Persen

BACA JUGA:Pj Gubernur Apresiasi Prestasi Kafilah MTQ Sumsel Capai Peringkat 5 Nasional

Kondisi dalam rumah tangga yang harmonis terbukti positif dalam mengawal tumbuh kembang anak, termasuk kondisi psikologisnya.

“Penuhi hidup anak dengan cinta di rumah, sehingga anak tidak mudah merasa direndahkan oleh pelaku (perundungan),” jelasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan