Update ! Kurs Rupiah 19 September 2024 : Melemah 8 Poin Menjadi Rp15.343 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus mengalami fluktuasi, mencerminkan ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada pasar valuta asing di Indonesia. Pada Kamis pagi (19/9)-Foto : Dokumen Palpos-

PALEMBANG, KORANPALPOS.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus mengalami fluktuasi, mencerminkan ketidakpastian ekonomi global yang berdampak pada pasar valuta asing di Indonesia.

Kamis pagi (19/9), kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta terpantau turun delapan poin atau sekitar 0,05 persen, menjadi Rp15.343 per dolar AS dari posisi sebelumnya yang berada di Rp15.335 per dolar AS.

Penurunan ini terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kebijakan moneter di Amerika Serikat, pergerakan harga komoditas dunia, serta dinamika ekonomi dalam negeri Indonesia sendiri.

BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 18 September 2024 : Menguat 5 Poin Menjadi Rp15.330 per Dolar AS

BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 13 September 2024 : Menguat 29 Poin Menjadi Rp15.410 per Dolar AS

Meski penurunan tersebut terbilang kecil, pergerakan nilai tukar rupiah selalu menjadi perhatian, terutama bagi para pelaku ekonomi yang bergantung pada kurs dolar AS dalam transaksi internasional.

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi penurunan nilai tukar rupiah adalah penguatan dolar AS yang terjadi secara global.

Dolar AS mendapatkan dorongan dari spekulasi pasar bahwa Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari perkiraan.

BACA JUGA:Harga Pangan 19 September 2024 : Bawang Merah Sentuh Rp29.540 per Kilogram !

BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 9 September 2024 : Melemah 97 Poin Menjadi Rp15.378 per Dolar AS

Kebijakan moneter ketat ini bertujuan untuk menekan laju inflasi di Amerika Serikat, yang hingga kini masih berada di level yang cukup tinggi.

Selain itu, ketidakpastian di pasar keuangan global yang dipicu oleh ketegangan geopolitik dan perlambatan ekonomi di beberapa negara besar juga turut memperkuat dolar AS sebagai mata uang safe haven.

Ketika investor mencari perlindungan dari risiko, mereka cenderung beralih ke dolar AS, yang meningkatkan permintaan terhadap mata uang tersebut dan menyebabkan tekanan terhadap mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 6 September 2024 : Menguat 12 Poin Menjadi Rp15.389 per Dolar AS

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan