Minggu, 07 Jul 2024
Network
Beranda
METROPOLIS
RAKYAT MEMILIH
OLAHRAGA
BORGOL
MANG JUHAI
UNIK
PLESIRAN
DERAP NUSANTARA
UTAMA
OPINI
LIFESTYLE
OTOMOTIF
KULINER
KESEHATAN
ADVERTORIAL
SUMSEL RAYA
BISNIS
Network
Beranda
UTAMA
Detail Artikel
Waspada Covid Varian Baru !
Reporter:
Erika
|
Editor:
Robiansyah
|
Minggu , 10 Dec 2023 - 21:02
--
waspada covid varian baru ! lonjakan kasus covid-19 di tanah air, perlu diwaspadai semua pihak.kementerian kesehatan (kemenkes) memerintahkan puskesmas dan fasilitas kesehatan (faskes) lainnya untuk tetap memberikan pelayanan vaksinasi covid-19. pihak kemenkes mengingatkan agar dinas kesehatan provinsi dan kabupaten kota agar memastikan semua puskesmas dan fasyankes lainnya yang berada di wilayah kerjanya tetap memberikan pelayanan vaksinasi covid-19, dan memastikan ketersediaan vaksin. terkait lonjakan kasus varian omicron di jakarta memunculkan kekhawatiran di kalangan warga sumsel. meskipun sumsel tidak langsung terkena dampak lonjakan tersebut, namun masyarakat setempat merasa perlu mewaspadai penyebaran lebih lanjut dan memperketat protokol kesehatan. baca juga:operasional trans musi teman bus stop beroperasi fitri, salah seorang warga kota palembang menyampaikan, kekhawatirannya terkait penyebaran varian omicron. "meskipun jaraknya jauh, tapi kita harus tetap waspada. kita lihat saja bagaimana cepatnya penyebaran virus ini di jakarta. semua harus lebih disiplin lagi, jangan sampai kasusnya merambah ke daerah kita," ujar fitri, minggu (10/12). sedangkan din, warga kota palembang lainnya mengaku, jika kembali terjadi pandemi covid-19 sangat menghawatirkan terutama bagi mereka ekonomi menengah ke bawah. "kalau pandemi, kebijakan pemerintah suka aneh-aneh. gak boleh aktivitas diluar, ini yang bahaya kita tidak bisa cari rezeki," katanya oleh karena itu, din berharap wabah pandemi tidak terjadi lagi terutama di indonesia. baca juga:2024, asn senyum sumringah diguyur bonus dan insentif "masa baru aja selesai mau pandemi lagi. susah ya apalagi sampai tidak bisa kerja, semuanya harus dibatasi, tidak boleh gitu, tidak boleh gini," kata dia selanjutnya, dedi kusnandar warga kelurahan sidakersa, kecamatan kota kayuagung, kabupaten ogan komering ilir (oki) tidak ingin merasa khawatir berlebihan terhadap lonjakan covid-19. "negara kita ini, bukannya negara yang tidak pernah menghadapi virus tersebut. tentu dengan berbekal pengalaman di tahun-tahun sulit sebelumnya, saya yakin lonjakan akan lebih mudah dihadapi," ungkapnya, minggu (10/12. menurut dedi, meski dirinya tidak ingin masyarakat khawatir berlebihan, namun upaya pencegahan juga sesuatu yang penting dilakukan baik oleh pemerintah, instansi terkait, maupun masyarakat sendiri. "tetaplah bekerja seperti biasa, jangan sampai lonjakan ini mempengaruhi aktivitas masyarakat. pemerintah pasti ada cara supaya lonjakan covid-19 tidak semakin berkembang," ujarnya. terpisah, anwar, warga mulya guna, kecamatan teluk gelam menuturkan, yang namanya virus berbahaya memang harus selalu diwaspadai, apalagi covid-19 yang pernah menjadi masalah nasional. "saya pribadi beranggapan seperti itu. kendati demikian, saya juga setuju jika ada masyarakat yang bilang jangan terlalu khawatir berlebihan. kenapa? karena kita sudah pernah berhadapan yang namanya covid-19 ini," tuturnya. ia menambahkan, covid-19 bukanlah virus baru yang belum dikenal oleh masyarakat indonesia, sehingga bukanlah sesuatu yang sulit untuk dihadapi. "kalau sebelumnya sudah berhasil diturunkan, bahkan di tahun 2023 ini sudah hampir tidak pernah terdengar lagi. kenapa tidak menggunakan cara-cara serupa untuk menangani covid-19. intinya, kalau ada lonjakan, gunakan kembali upaya terdahulu," tutupnya. tak akan mewabah ahli mikrobiologi prof dr dr yuwono m biomed mengingatkan, pemerintah dan juga masyarakat untuk tidak perlu panik, meski kasus covid-19 terjadi lonjakan karena varian baru.namun, dia menilai varian baru itu tidak akan mewabah dan terjadi pandemik. kenaikan kasus di beberapa negara karena varian baru e5 (omicron). di malaysia dan singapura dikenal dengan eris."jumlah kasus di negara-negara itu agak lebih banyak saja. cuma peningkatan dari kasus yang memang tidak akan pernah hilang," tegas yuwono. seperti yang pernah ia sampaikan sebelumnya, setelah omicron keluar, maka wajah asli covid itu keluar. sebelumnya ada alpha, beta, delta. tapi begitu omicron keluar, maka wajah asli covid sudah keluar. “waktu itu saya sudah bilang, setelah wajah asli covid keluar november 2021, maka diprediksi beberapa bulan kemudian covid berakhir. ternyata benar, februari 2022, kasusnya sangat landai, turun,” bebernya. karena itu, ketika omicron keluar, maka sebenarnya tidak lagi terjadi hal-hal yang mengkhawatirkan. sekarang ini, yang menyebabkan kasus covid kembali meningkat adalah sub varian dari omicron. “tapi masyarakat jangan cemas. kemudian, gejala seseorang yang tertular varian ini boleh dikatakan ringan, tidak ada hal yang baru,” imbuh yuwono. cuma ada sedikit kelihatan dampak untuk yang kena varian terbaru, eris. ada beberapa penderita yang alami alergi mirip-mirip orang sebelum flu, bersin-bersin atau alergi kulit dan gangguan saluran pernapasan. meski begitu, prof yuwono menegaskan, varian omicron dan eris ini tidak akan menjadi wabah, apalagi pandemi."saya selalu konsisten sejak awal mengimbau, jaga imunitas tubuh, dengan tidur cukup, makan enak, kemudian beraktivitas, dan berpikir positif. tambah lah minum suplemen dan hal yang menyehatkan lainnya,” kata dia. ia kembali menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dan termakan isu atau rumor meningkatnya kasus covid saat ini.“sekali lagi, secara hitungan ilmiah tidak mungkin terjadi lagi wabah atau pandemi covid seperti beberapa tahun lalu,” tegasnya. lagi pula, penemuan sub varian omicron ini sebenarnya bukan karena surveilans. tapi ditemukan secara tidak sengaja.seseorang yang berobat ke rumah sakit dengan beberapa keluhan batuk dan pilek, kemudian dites covid dan hasilnya ternyata positif. "saya pernah mengalami beberapa bulan lalu. periksa ke salah satu klinik sebelum pergi ke acara pertemuan dengan orang-orang asing.syaratnya harus tes covid. saya tidak ada keluhan apa-apa, tapi hasil tes positif covid. setelah tes ulang, ternyata negatif,” bebernya. dengan kata lain, ucap prof yuwono, mungkin saja hasil dari pengecekan terhadap pasien yang sempat dinyatakan positif covid itu positif palsu. “mungkin yang diperiksa bukan pcr, tapi hanya rapid test atau tes cepat," pungkasnya. sebelumnya, direktur jenderal pencegahan dan pengendalian penyakit maxi rein rondonuwu mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat terkait lonjakan covid-19 yang dipimpin menkes budi gunadi sadikin. dimana pihaknya meminta kepala dinas kesehatan seluruh indonesia mengamati penularan kasus covid-19. "mengamati perkembangan covid-19 belakangan ini, bahwa telah terjadi peningkatan kasus covid-19 di sejumlah negara asia tenggara seperti singapura, malaysia, filipina termasuk indonesia, sehingga diperlukan kewaspadaan agar covid-19 tidak meluas," ujarnya. ia juga mengingatkan tenaga kesehatan, tenaga medis dan petugas lainnya yang bekerja di fasilitas kesehatan merupakan kelompok sasaran yang mempunyai risiko tinggi tertular covid-19. terpisah, ketua satgas covid-19 ikatan dokter indonesia (idi), prof dr dr erlina burhan, spp(k) menjelaskan, data terkait peningkatan covid-19 di indonesia pada bulan oktober-november 2023. mereka lantaran berinteraksi dengan pasien dan pengunjung lainnya. "sehingga perlu mendapatkan perlindungan yang optimal dengan melengkapi dosis vaksinasi covid-19 baik primer, maupun lanjutan (booster) sesuai ketentuan," ujarnya. diketahui, covid-19 varian eris eg.5 jadi jenis baru yang muncul di singapura. eris eg.5 kuat dugaan menjadi pemicu meningkatnya kasus covid di singapura. di saat bersamaan, kasus covid-19 di tanah air pun juga ikut naik.berdasarkan penjelasan dokter paru, kemungkinan kasus covid-19 terbaru ini karena antibodi masyarakat mulai menurun. erlina menambahkan, gejala yang ditimbulkan dari virus covid-19 varian eris eg.5 mirip-mirip di antaranya seperti hidung meler, disertai nyeri tenggorokan. "terutama omicron ba.5 dan ba.5 selain hidung meler, juga nyeri tenggorokan," beber spesialis paru rs persahabatan dalam konferensi pers, jumat, 8 desember 2023. ia melanjutkan, gejala lain yang dirasakan dari paparan virus ini seperti nyeri otot hingga nyeri badan."hampir sama semua covid itu terjadi. jadi gejalanya nggak terlalu berbeda, mirip-mirip," jelasnya. (rob/sro/ian/disway)
1
2
3
4
»
Tag
# waspada covid
# eris eg5
# omicron
# kasus covid
# protokol kesehatan
# varian baru
# lonjakan kasus
# vaksinasi covid
# covid 19
# kemenkes
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Palembang Pos 11 Desember 2023
Berita Terkini
Cara Menghasilkan Uang dengan Game di Smartphone : Berikut Panduan Lengkap Aplikasi Terbaik !
BISNIS
40 menit
Mang Juhai Minum Kopi Komandan
MANG JUHAI
56 menit
Kiat Jaga Kesehatan Ketika Memasuki Masa Pancaroba !
OLAHRAGA
1 jam
Bawaslu RI Ingatkan Jajaran Kaji Pelanggaran Netralitas dengan Matang
RAKYAT MEMILIH
1 jam
Harashta Haifa Zahra Dinobatkan Sebagai Miss Supranational 2024
UTAMA
1 jam
Berita Terpopuler
Tragedi Warung Kopi di Ogan Ilir Terungkap : Satu dari Dua Pelaku Dibekuk, Ini Motifnya !
BORGOL
13 jam
5 Fakta Sejarah Lapangan Merdeka Lubuklinggau : Tempat Pengibaran Pertama Merah Putih di Lubuklinggau !
UNIK
4 jam
Xiaomi 14 Ultra Terima Pembaruan HyperOS : Kamera Jadi Lebih Optimal !
LIFESTYLE
8 jam
Gunung Semeru Erupsi dengan Letusan Teramati hingga 1 Kilometer
UTAMA
14 jam
Tepergok Massa Hendak Mencuri Motor: Begini Nasib Warga Keluang Ini !
BORGOL
5 jam
Berita Pilihan
Mengintip Keunggulan Mazda CX-3 di GIIAS 2024 : SUV Compact dengan Teknologi Mutakhir !
OTOMOTIF
1 jam
Xiaomi 14 Ultra Terima Pembaruan HyperOS : Kamera Jadi Lebih Optimal !
LIFESTYLE
8 jam
PIALA EROPA 2024 : Belanda Tantang Inggris di Semifinal Setelah Singkirkan Turki 2-1 !
OLAHRAGA
14 jam
PIALA EROPA 2024 : Inggris ke Semifinal Setelah Singkirkan Swiss Lewat Adu Penalti !
OLAHRAGA
14 jam
Prakiraan Cuaca BMKG Minggu 7 Juli 2024 : Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan !
UTAMA
14 jam