Harga Pangan 4 September 2024 : Daging Ayam Rp36.910, Cabai Tembus Rp50.010 per Kilogram !

Harga sejumlah bahan pangan pokok seperti daging ayam ras, cabai rawit merah, beras, dan komoditas lainnya mengalami peningkatan yang cukup tajam-Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:Harga Pangan 29 Agustus 2024 : Cabai Merah Keriting Tembus Rp50.000 per Kg, Kenapa Bisa Begitu ?

Beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga pangan di Indonesia antara lain cuaca ekstrem, gangguan distribusi, dan ketidakstabilan pasokan.

Curah hujan yang tinggi dan cuaca yang tidak menentu sering kali menyebabkan penurunan produksi, terutama pada komoditas seperti cabai dan bawang merah.

Hal ini memperparah situasi pasokan yang sudah tertekan, sehingga harga di pasaran menjadi tidak terkendali.

BACA JUGA:Harga Pangan 28 Agustus 2024 : Beras dan Bawang Meroket, Cabai Rawit Merah Tembus Rp55.160 per Kilogram !

BACA JUGA:Harga Pangan 27 Agustus 2024: Cabai Keriting Naik Rp6.680 Menjadi Rp49.390 per Kg !

Selain itu, distribusi yang terhambat akibat infrastruktur yang kurang memadai di beberapa daerah juga berperan dalam meningkatkan biaya distribusi, yang akhirnya berimbas pada kenaikan harga di tingkat konsumen.

Faktor eksternal seperti fluktuasi harga bahan baku impor, seperti kedelai biji kering (impor), juga turut mempengaruhi harga pangan dalam negeri.

Harga kedelai, misalnya, tercatat naik 4,22 persen atau Rp500 menjadi Rp12.340 per kilogram, yang secara langsung mempengaruhi harga produk-produk berbahan dasar kedelai seperti tahu dan tempe.

Kenaikan harga pangan ini tentu memiliki dampak luas bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di lapisan ekonomi menengah ke bawah.

Pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan pangan menjadi lebih besar, yang bisa menyebabkan penurunan konsumsi terhadap komoditas lainnya.

Akibatnya, daya beli masyarakat menurun, yang bisa memperlambat laju pertumbuhan ekonomi.

Dampak ini juga dirasakan oleh para pedagang kecil dan menengah, yang harus menghadapi tekanan untuk menaikkan harga jual mereka atau menanggung kerugian akibat meningkatnya harga bahan baku.

Bagi industri yang bergantung pada komoditas pangan, seperti industri kuliner, kenaikan harga ini bisa mengurangi margin keuntungan atau bahkan memaksa mereka untuk menaikkan harga produk, yang pada akhirnya bisa mengurangi daya saing mereka di pasar.

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi kenaikan harga pangan ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan