Update ! Kurs Rupiah 3 September 2024 : Merosot 42 Poin Tersentuh Level Rp15.567 per Dolar AS
Pada Selasa pagi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami penurunan signifikan, merosot sebanyak 42 poin atau sekitar 0,27 persen-Foto : Dokumen Palpos-
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 23 Agustus 024 : Menguat 108 Poin Jadi Rp15.492 per Dolar AS
2. Kebijakan Moneter dan Inflasi
Di Indonesia, kebijakan moneter yang diterapkan oleh Bank Indonesia (BI) juga berperan penting dalam menentukan nilai tukar rupiah.
Inflasi yang tinggi atau rendah dapat memengaruhi daya beli mata uang domestik. Jika inflasi domestik lebih tinggi dibandingkan negara lain, nilai tukar rupiah dapat tertekan.
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 22 Agustus 2024 : Melemah Tipis 6 Poin Menjadi Rp15.506 per Dolar AS
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 21 Agustus 2024 : Melemah 15 Poin Jadi Rp15.451 per Dolar AS
3. Situasi Politik dan Ekonomi Domestik
Ketidakstabilan politik atau masalah ekonomi domestik seperti defisit neraca perdagangan atau utang luar negeri yang tinggi juga dapat mempengaruhi nilai tukar.
Berita atau perkembangan terkait kebijakan pemerintah, seperti pengeluaran fiskal dan reformasi struktural, bisa menjadi sentimen pasar yang mempengaruhi kurs.
Penurunan nilai tukar rupiah dapat memiliki dampak yang luas pada berbagai sektor ekonomi:
1. Ekspor dan Impor
Salah satu dampak langsung dari penurunan nilai tukar adalah terhadap sektor perdagangan.
Rupiah yang melemah membuat produk ekspor Indonesia menjadi lebih kompetitif di pasar internasional.
Hal ini dapat meningkatkan volume ekspor dan mendukung pertumbuhan ekonomi.
Namun, di sisi lain, impor barang dan bahan baku menjadi lebih mahal, yang dapat meningkatkan biaya produksi dan harga barang di pasar domestik.