Daun Ciplukan dan Potensinya dalam Meredakan Stres: Fakta atau Mitos?

Daun Ciplukan dan Potensinya dalam Meredakan Stres: Fakta atau Mitos?-foto : tangkapan layar ig, pandasurya--

KESEHATAN, KORANPALPOS.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, daun ciplukan atau Physalis angulata semakin mendapat perhatian sebagai salah satu bahan herbal yang diduga memiliki manfaat kesehatan.

Salah satu klaim yang sering disampaikan adalah kemampuannya dalam meredakan stres.

Namun, sejauh mana kebenaran klaim ini dan apa saja yang mendasari manfaatnya? Mari kita telaah lebih dalam.

Daun ciplukan adalah bagian dari tanaman yang juga dikenal dengan nama "ciplukan" atau "capsicum".

BACA JUGA:Kenali Gejala dan Penanganan Pasien Penglihatan Ganda atau Diplopia

BACA JUGA:Rahasia Kesehatan di Balik Timun, Menjaga Hidrasi Hingga Melawan Penuaan

Tanaman ini banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis termasuk di Indonesia.

Daunnya memiliki berbagai senyawa bioaktif yang dianggap bermanfaat seperti flavonoid, saponin dan alkaloid.

Senyawa-senyawa ini diketahui memiliki berbagai efek terapeutik termasuk potensi untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Penelitian mengenai daun ciplukan masih dalam tahap awal namun beberapa studi awal menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi.

BACA JUGA:Mengungkap 10 Manfaat Jeruk Purut Bagi Kesehatan dan Kecantikan

BACA JUGA:Jangan Buang Kulit Semangka, Karena Bisa Menghaluskan Kulit dan Meningkatkan Libido

Antioksidan dikenal berperan penting dalam melawan stres oksidatif yang merupakan kondisi di mana terdapat ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh.

Stres oksidatif seringkali dikaitkan dengan berbagai gangguan kesehatan termasuk gangguan mental seperti kecemasan dan depresi.

Salah satu mekanisme bagaimana daun ciplukan dapat membantu meredakan stres adalah melalui efeknya pada sistem saraf.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun ciplukan dapat mempengaruhi neurotransmiter di otak yang berperan dalam regulasi suasana hati.

BACA JUGA:Begini Cara Menyampaikan Pendidikan Seksual pada Anak

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan