Harga Pangan 25 Agustus 2024 : Sejumlah Komoditas Naik, Bawang Merah Rp25.900 per Kilogram !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Minggu , 25 Aug 2024 - 10:08

Jakarta, 25 Agustus 2024 (ANTARA) – Harga sejumlah komoditas pangan terus mengalami fluktuasi dengan tren kenaikan yang signifikan pada Minggu pagi, 25 Agustus 2024-Foto : Dokumen Palpos-

Tidak hanya bawang, harga beras yang merupakan kebutuhan pokok utama masyarakat juga mengalami kenaikan.

Beras premium naik 0,84 persen atau Rp130 menjadi Rp15.670 per kg.

Kenaikan ini terjadi hampir merata di seluruh wilayah Indonesia, meskipun tidak terlalu signifikan, namun berdampak langsung pada pengeluaran rumah tangga.

Sementara itu, harga beras medium juga naik 0,74 persen atau Rp100 menjadi Rp13.690 per kg.

Bahkan beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dikelola Bulog juga naik 0,24 persen atau Rp30 menjadi Rp12.610 per kg.

Kenaikan harga beras ini dapat berimplikasi luas, terutama pada upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan di tengah ancaman inflasi.

Kenaikan harga beras menjadi perhatian utama karena beras adalah makanan pokok bagi mayoritas penduduk Indonesia.

Jika kenaikan ini terus berlanjut, masyarakat berpenghasilan rendah yang mengalokasikan sebagian besar pendapatannya untuk kebutuhan pangan akan merasakan dampaknya secara signifikan.

Sementara itu, komoditas cabai menunjukkan tren yang beragam. Harga cabai merah keriting turun hingga 2,65 persen atau Rp1.150 menjadi Rp42.180 per kg, sedangkan cabai rawit merah juga turun 2,67 persen atau Rp1.500 menjadi Rp54.710 per kg.

Penurunan harga cabai ini memberikan sedikit kelegaan bagi konsumen, meskipun harga tersebut masih tergolong tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata sebelumnya.

Cabai, sebagai bahan penting dalam masakan Nusantara, sering kali mengalami fluktuasi harga yang tajam.

Perubahan harga ini dipengaruhi oleh faktor musim, cuaca, dan gangguan distribusi.

harga pangan 25 agustus 2024 :  sejumlah komoditas naik, bawang merah rp25.900 per kilogram !                             koranpalpos.com - harga sejumlah komoditas pangan terus mengalami fluktuasi dengan tren kenaikan yang signifikan pada minggu pagi, 25 agustus 2024.
data yang dirilis oleh badan pangan nasional (bapanas) mencatat bahwa mayoritas harga pangan, termasuk bahan pokok seperti beras, bawang merah, dan telur ayam, mengalami kenaikan di tingkat pedagang eceran nasional.
fenomena ini menambah beban masyarakat, terutama di kalangan konsumen kelas menengah ke bawah yang sangat bergantung pada stabilitas harga pangan.
baca juga:harga pangan 24 agustus 2024 : turun tipis-tipis, telur rp28.100 per kilogram, cabai rp55.030 per kilogram !
baca juga:harga pangan 23 agustus 2024 : mayoritas naik tipis, bawang merah capai rp25.920 per kilogram !
berdasarkan laporan dari panel harga bapanas yang dilansir pukul 09.00 wib, harga bawang merah tercatat naik sebesar 2,90 persen atau sekitar rp730, menjadi rp25.900 per kilogram (kg).
kenaikan ini menjadi sorotan utama mengingat bawang merah merupakan salah satu bahan utama dalam masakan sehari-hari masyarakat indonesia.
bawang merah yang sebelumnya sempat stabil, kini kembali mengalami kenaikan yang dipicu oleh faktor cuaca dan distribusi.
baca juga:harga pangan 22 agustus 2024 : cabai rawit turun jadi rp56.790, beras premium rp15.690 per kg !
baca juga:harga pangan 21 agustus 2024 : penurunan cabai rawit merah rp58.460 per kilogram !
selain bawang merah, kenaikan harga juga terjadi pada bawang putih bonggol yang naik 0,63 persen atau rp250 menjadi rp39.970 per kg.
kenaikan ini menunjukkan adanya tekanan pada pasokan komoditas bawang di pasar, yang sering kali dipengaruhi oleh faktor musim dan impor.
dengan harga yang terus meningkat, konsumen harus merogoh kocek lebih dalam untuk kebutuhan bumbu dapur mereka.
baca juga:harga pangan 20 agustus 2024 : cabai rawit merah rp60.990 per kg dan telur rp29.420 per kg !
baca juga:harga pangan 19 agustus 2024 : bawang putih mencapai rp43.430 per kg, cabai rawit merah rp62.780 per kg !
tidak hanya bawang, harga beras yang merupakan kebutuhan pokok utama masyarakat juga mengalami kenaikan.
beras premium naik 0,84 persen atau rp130 menjadi rp15.670 per kg.
kenaikan ini terjadi hampir merata di seluruh wilayah indonesia, meskipun tidak terlalu signifikan, namun berdampak langsung pada pengeluaran rumah tangga.
baca juga:harga pangan 18 agustus 2024 : cabai rawit turun jadi rp59.870 per kg dan beras sphp bulog stabil !
baca juga:harga pangan di hut ri ke-79 : cabai turun, daging stabil, beras naik tipis jadi rp15.760 per kilogram !
sementara itu, harga beras medium juga naik 0,74 persen atau rp100 menjadi rp13.690 per kg.
bahkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (sphp) yang dikelola bulog juga naik 0,24 persen atau rp30 menjadi rp12.610 per kg.
kenaikan harga beras ini dapat berimplikasi luas, terutama pada upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas harga pangan di tengah ancaman inflasi.
kenaikan harga beras menjadi perhatian utama karena beras adalah makanan pokok bagi mayoritas penduduk indonesia.
jika kenaikan ini terus berlanjut, masyarakat berpenghasilan rendah yang mengalokasikan sebagian besar pendapatannya untuk kebutuhan pangan akan merasakan dampaknya secara signifikan.
sementara itu, komoditas cabai menunjukkan tren yang beragam. harga cabai merah keriting turun hingga 2,65 persen atau rp1.150 menjadi rp42.180 per kg, sedangkan cabai rawit merah juga turun 2,67 persen atau rp1.500 menjadi rp54.710 per kg.
penurunan harga cabai ini memberikan sedikit kelegaan bagi konsumen, meskipun harga tersebut masih tergolong tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata sebelumnya.
cabai, sebagai bahan penting dalam masakan nusantara, sering kali mengalami fluktuasi harga yang tajam.
perubahan harga ini dipengaruhi oleh faktor musim, cuaca, dan gangguan distribusi.
ketika harga cabai melonjak, banyak rumah tangga dan pedagang makanan yang harus menyesuaikan anggaran mereka, yang berdampak pada harga makanan olahan di tingkat konsumen akhir.
namun, penurunan harga kali ini setidaknya memberikan sedikit ruang bernapas bagi konsumen.
kenaikan harga juga terjadi pada daging sapi murni yang naik tipis 0,15 persen atau rp200 menjadi rp135.230 per kg.
meskipun kenaikannya tidak signifikan, namun tetap menambah beban biaya bagi konsumen yang membutuhkan daging sapi sebagai sumber protein.
di sisi lain, harga daging ayam ras justru turun 1,46 persen atau rp510 menjadi rp34.430 per kg, memberikan sedikit kelegaan bagi konsumen yang mencari alternatif protein hewani.
namun, harga telur ayam ras naik 1,16 persen atau rp330 menjadi rp28.830 per kg.
kenaikan ini cukup mempengaruhi harga makanan yang menggunakan telur sebagai bahan baku utama, seperti kue, roti, dan makanan olahan lainnya.
dengan harga yang naik, produsen makanan mungkin akan menaikkan harga jual produknya, yang pada akhirnya berdampak pada konsumen.
kedelai biji kering (impor) yang merupakan bahan baku utama untuk produksi tahu dan tempe, dua makanan yang sangat populer di kalangan masyarakat indonesia, juga mengalami kenaikan harga.
harga kedelai naik 0,67 persen atau rp80 menjadi rp11.990 per kg.
kenaikan ini memicu kekhawatiran di kalangan produsen tahu dan tempe, yang mungkin akan menyesuaikan harga jual produk mereka, berdampak pada konsumen yang terbiasa mengonsumsi kedua produk tersebut.
selain itu, gula konsumsi juga mengalami kenaikan tipis 0,78 persen atau rp140 menjadi rp18.010 per kg.
gula adalah bahan pokok dalam banyak produk makanan dan minuman.
kenaikan harga gula sering kali langsung berdampak pada harga produk jadi di pasar.
meskipun kenaikannya kecil, namun secara kumulatif dapat menambah tekanan pada pengeluaran rumah tangga.
harga minyak goreng kemasan sederhana naik tipis 0,11 persen atau rp20 menjadi rp18.020 per kg.
kenaikan ini tidak terlalu signifikan, namun tetap menjadi perhatian, terutama bagi rumah tangga yang mengandalkan minyak goreng untuk keperluan sehari-hari.
sementara itu, harga minyak goreng curah justru turun 0,99 persen atau rp160 menjadi rp15.930 per kg.
penurunan harga minyak goreng curah ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga bahan pangan olahan yang menggunakan minyak goreng sebagai bahan dasar.
harga jagung di tingkat peternak juga naik 3,07 persen atau rp180 menjadi rp6.050 per kg.
jagung adalah bahan pakan utama untuk ternak, dan kenaikan harganya dapat berdampak pada harga daging dan produk ternak lainnya.
di sisi lain, harga garam halus beryodium juga naik 1,14 persen atau rp130 menjadi rp11.570 per kg.
garam merupakan bahan dasar dalam hampir semua masakan, sehingga kenaikan harganya turut menambah beban biaya bagi rumah tangga dan industri makanan.
kenaikan harga tidak hanya terjadi pada bahan pokok, tetapi juga pada ikan.
harga ikan kembung naik 1,86 persen atau rp690 menjadi rp37.710 per kg, dan ikan tongkol naik tipis 0,13 persen atau rp40 menjadi rp31.880 per kg.
kenaikan harga ikan ini dapat mempengaruhi konsumsi protein masyarakat, terutama di wilayah pesisir yang menjadikan ikan sebagai sumber protein utama.
di sisi lain, harga ikan bandeng justru mengalami penurunan yang cukup signifikan, turun 3,55 persen atau rp1.170 menjadi rp31.790 per kg.
penurunan ini diharapkan dapat mendorong konsumsi ikan bandeng di masyarakat sebagai alternatif sumber protein yang lebih terjangkau.
kenaikan harga pangan, meskipun tampak kecil per item, secara kumulatif memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah.
kenaikan harga bahan pokok seperti beras, bawang, dan daging, menambah tekanan pada anggaran rumah tangga.
dengan inflasi yang mungkin terus berlanjut, banyak rumah tangga yang harus beradaptasi dengan mengurangi konsumsi atau mencari alternatif yang lebih murah.
bagi pemerintah, fenomena ini menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga stabilitas harga pangan.
langkah-langkah seperti intervensi pasar dan penambahan pasokan melalui impor dapat menjadi solusi sementara.
namun, upaya yang lebih berkelanjutan seperti peningkatan produksi pangan lokal dan perbaikan rantai distribusi juga perlu diperhatikan.
pemerintah, melalui badan pangan nasional (bapanas) dan kementerian terkait, telah berupaya untuk menjaga stabilitas harga pangan dengan melakukan berbagai intervensi, termasuk operasi pasar dan penambahan stok bahan pangan.
selain itu, pemerintah juga mendorong peningkatan produksi lokal melalui program-program pertanian dan peternakan yang berkelanjutan.
namun, dalam jangka panjang, pemerintah perlu mengatasi masalah fundamental seperti ketergantungan pada impor untuk beberapa komoditas tertentu, distribusi yang tidak merata, dan dampak perubahan iklim yang mempengaruhi produksi pangan.
perbaikan sistem logistik dan distribusi, dukungan terhadap petani dan peternak lokal, serta diversifikasi sumber pangan menjadi beberapa langkah yang perlu diperkuat.
kenaikan harga pangan pada minggu, 25 agustus 2024, menunjukkan bahwa tekanan terhadap harga bahan pokok masih menjadi isu yang perlu mendapat perhatian serius.
kenaikan harga bawang merah, beras, daging, dan bahan pokok lainnya berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari masyarakat.
upaya menjaga stabilitas harga perlu terus dilakukan oleh pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan dengan harga yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 31 Agustus 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan