Bahaya Konsumsi Minuman Manis : Obesitas dan Penyakit Metabolik Menanti !
Ilustrasi-Foto : Istimewa-
KORANPALPOS.COM - Di tengah tren konsumsi minuman manis yang semakin meningkat, Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Universitas Indonesia, Dr. dr. Luciana Sutanto MS, Sp.GK, menekankan pentingnya kesadaran akan bahaya obesitas dan penyakit metabolik yang dapat timbul akibat konsumsi minuman berpemanis secara berlebihan.
Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara eksklusif dengan ANTARA di Jakarta pada Jumat (9/8).
Dr. Luciana menjelaskan bahwa konsumsi minuman manis yang berkelanjutan dapat menyebabkan peningkatan asupan kalori yang berpotensi mengarah pada obesitas.
"Minuman berpemanis yang dikonsumsi secara rutin dapat menyebabkan penambahan kalori yang signifikan dalam diet seseorang. Akibatnya, risiko obesitas dan berbagai penyakit metabolik seperti diabetes melitus, kolesterol tinggi, trigliseridemia, asam urat, hipertensi, serta gangguan kesehatan lainnya meningkat secara drastis," ujarnya.
BACA JUGA:Keajaiban Buah Tin: Superfood dengan Manfaat Kesehatan yang Mengagumkan
BACA JUGA:Manfaat Air Rebusan Jahe: Minuman Kesehatan dengan Beragam Kelebihan
Menurut data terbaru, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat sebanyak 60 anak menjalani terapi untuk penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Fenomena ini terkait erat dengan konsumsi berlebihan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK), yang semakin menjadi perhatian di kalangan masyarakat.
Menanggapi masalah ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan imbauan untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis yang mengandung gula berlebihan.
Selain itu, Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan juga telah diterbitkan sebagai langkah strategis untuk mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak (GGL) berlebihan di masyarakat.
BACA JUGA:Susu Basi Ternyata Dapat Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
BACA JUGA:Kelebihan Buah Apel : Kaya Nutrisi dan Manfaat untuk Kesehatan
Dr. Luciana menambahkan bahwa baik minuman berpemanis dalam kemasan maupun yang tidak, keduanya memiliki risiko serupa terhadap kesehatan.
"Risiko obesitas dan penyakit metabolik tidak hanya berlaku untuk minuman berpemanis dalam kemasan, tetapi juga untuk minuman manis yang dibuat sendiri. Penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa semua bentuk konsumsi gula berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan," katanya.