Bank Indonesia Sebut Penjualan Eceran Juli 2024 Meningkat Signifikan : Apa yang Mendorong Peningkatan Ritel ?

Reporter: Maryati |

Editor: Robiansyah |

Jumat , 09 Aug 2024 - 15:45

Pembeli memilih makanan di salah satu pasar swalayan di Jakarta.-FOTO : ANTARA-

bank indonesia sebut penjualan eceran juli 2024 meningkat signifikan : apa yang mendorong peningkatan ritel ?                             koranpalpos.com - bank indonesia (bi) mencatat bahwa kinerja penjualan eceran pada juli 2024 menunjukkan peningkatan yang signifikan, meskipun terdapat kontraksi bulanan yang disebabkan oleh normalisasi permintaan pasca-hari besar keagamaan nasional (hbkn) idul adha.
hal ini tercermin dari indeks penjualan riil (ipr) yang diprakirakan mencapai 212, mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 4,3 persen secara year on year (yoy).
kepala departemen komunikasi bi, erwin haryono, menyatakan bahwa peningkatan kinerja penjualan eceran ini terutama didorong oleh tingginya penjualan di kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta subkelompok sandang.
baca juga:kabar gembira ! dana replanting sawit naik dua kali lipat menjadi rp60 juta juta per hektare
baca juga:panduan lengkap klaim saldo dana gratis dari program prakerja pemerintah, cair rp650 ribu sekali klik!
"kelompok ini terus menunjukkan tren pertumbuhan yang kuat, menjadi pendorong utama dari peningkatan penjualan eceran secara keseluruhan pada juli 2024," ujarnya dalam konferensi pers di jakarta.
namun, secara bulanan, penjualan eceran diproyeksikan mengalami kontraksi sebesar 7,4 persen month to month (mtm).
ini merupakan penurunan yang cukup signifikan dibandingkan dengan pertumbuhan 0,4 persen yang terjadi pada bulan sebelumnya.
baca juga:harga pangan 9 agustus 2024 : cabai makin pedas rp65.560 dan beras rp13.560 per kilogram !
baca juga:sat-set dapat cuan! mainkan aplikasi penghasil uang dan raih saldo dana gratis rp250.000 sekarang juga!
penurunan ini, menurut erwin, disebabkan oleh normalisasi permintaan setelah lonjakan yang terjadi selama idul adha, di mana masyarakat cenderung melakukan pembelian lebih banyak untuk kebutuhan perayaan.
sektor makanan, minuman, dan tembakau tetap menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan penjualan eceran di indonesia.
pada juli 2024, sektor ini tidak hanya mempertahankan posisinya sebagai kontributor utama dalam peningkatan penjualan, tetapi juga menunjukkan resistensi terhadap penurunan yang terjadi di sektor lain.
baca juga:berita terbaru, dapatkan saldo dana kaget rp400.000 di hari jumat, 9 agustus 2024, disini klik linknya !
baca juga:bank mega syariah bidik pembiayaan rumah tumbuh 15-20 persen pada 2024
di sisi lain, subkelompok sandang juga memberikan kontribusi yang positif, meskipun tidak sebesar sektor makanan dan minuman.
penjualan sandang meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat akan pakaian baru selama musim liburan dan perayaan idul adha.
kinerja positif ini berbanding terbalik dengan penurunan yang terjadi pada kelompok suku cadang dan aksesori, serta peralatan informasi dan komunikasi.
baca juga:pertamina dinilai perlu naikkan harga pertamax: analisis dan implikasi ekonomi !
baca juga:bank mandiri catat lonjakan volume transaksi valuta asing hingga 196,5 persen pada kuartal ii 2024
kedua kelompok ini mengalami penurunan penjualan yang signifikan, sejalan dengan berkurangnya permintaan pasca-hbkn dan stabilisasi aktivitas ekonomi setelah periode puncak belanja.
pada juni 2024, ipr tercatat sebesar 229, menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 2,7 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
peningkatan ini terutama didorong oleh sektor makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok suku cadang dan aksesori.
menurut bi, peningkatan penjualan eceran di bulan juni juga disebabkan oleh aktivitas belanja masyarakat selama libur sekolah dan persiapan idul adha, yang memberikan dorongan tambahan bagi penjualan eceran di berbagai sektor.
secara bulanan, penjualan eceran pada juni 2024 tumbuh sebesar 0,4 persen (mtm), dengan peningkatan signifikan di kelompok barang budaya dan rekreasi.
peningkatan ini sejalan dengan tren belanja masyarakat yang meningkat selama periode libur sekolah dan persiapan tahun ajaran baru 2024/2025.
"pada bulan juni, kami melihat adanya peningkatan yang cukup signifikan di sektor budaya dan rekreasi, yang mencerminkan adanya peningkatan permintaan selama periode libur panjang," kata erwin.
bi juga memproyeksikan bahwa tekanan inflasi dalam tiga bulan mendatang (september 2024) akan menurun, sementara inflasi enam bulan mendatang (desember 2024) diperkirakan meningkat.
hal ini tercermin dari indeks ekspektasi harga umum (ieh) september 2024 yang mencapai 134,5, lebih rendah dari periode sebelumnya yang mencapai 136,4.
penurunan ieh ini mengindikasikan bahwa masyarakat dan pelaku usaha mengharapkan adanya stabilisasi harga setelah periode inflasi yang tinggi selama idul adha.
namun, pada desember 2024, ieh diperkirakan meningkat menjadi 161,0, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya mencapai 144,8.
peningkatan ini dipicu oleh ekspektasi peningkatan permintaan selama periode hbkn natal dan libur tahun baru.
"ke depan, kami mengharapkan adanya fluktuasi harga yang dipengaruhi oleh permintaan musiman, terutama selama periode natal dan tahun baru. oleh karena itu, bi akan terus memantau perkembangan ini secara seksama untuk menjaga stabilitas harga," ujar erwin.
dalam rangka menghadapi tantangan yang mungkin timbul akibat fluktuasi permintaan dan harga, bi telah menyiapkan beberapa langkah strategis.
salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan koordinasi dengan pemerintah dan pelaku usaha untuk memastikan pasokan barang tetap terjaga dan harga stabil.
bi juga berencana untuk terus memantau kinerja penjualan eceran di berbagai sektor, guna memastikan bahwa pertumbuhan yang terjadi bersifat inklusif dan berkelanjutan.
"kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan bahwa pertumbuhan penjualan eceran dapat terus dipertahankan dan memberikan manfaat yang luas bagi perekonomian," tambah erwin.
peningkatan kinerja penjualan eceran pada juli 2024 menunjukkan adanya potensi pertumbuhan yang kuat di sektor ritel indonesia, meskipun terdapat tantangan yang harus dihadapi akibat normalisasi pasca-idul adha.
dengan langkah-langkah strategis yang tepat, bi optimis bahwa sektor ini akan terus berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional, terutama di tengah fluktuasi harga dan permintaan yang diharapkan terjadi di akhir tahun.
"kami percaya bahwa dengan strategi yang tepat, kinerja penjualan eceran di indonesia dapat terus meningkat dan memberikan dampak positif yang luas bagi perekonomian," tutup erwin.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 10 Agustus 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan