Harga Pangan 4 Agustus 2024 : Cabai Merah Keriting Rp44.180, Beras Premium Rp15.750 !

Reporter: Echi |

Editor: Zen Kito |

Minggu , 04 Aug 2024 - 09:56

Harga pangan fluktuatif per 4 Agustus 2024, cabai merah keriting Rp44.180 per kilogram dan beras premium Rp15.750 per kilogram-Foto : Dokumen Palpos-

harga pangan 4 agustus 2024 : cabai merah keriting rp44.180, beras premium rp15.750 !                            palembang, koranpalpos.com - badan pangan nasional (bapanas) melaporkan bahwa harga pangan di tingkat pedagang eceran di seluruh indonesia masih mengalami fluktuasi signifikan.
pada tanggal 4 agustus 2024, harga beberapa komoditas pangan utama menunjukkan variasi yang cukup besar, mencerminkan dinamika pasar yang terus berubah.
berdasarkan data terbaru dari panel harga bapanas, harga beras premium mengalami kenaikan tipis sebesar 1,42 persen atau rp220, menjadi rp15.750 per kilogram (kg).
baca juga:harga pangan 3 agustus 2024 : bawang naik, beras medium turun di level rp13.290 per kg !
baca juga:harga pangan 2 agustus 2024 : minyak goreng dan telur mulai turun, beras bertahan naik tipis !
kenaikan ini menunjukkan tren stabilitas pada harga beras premium, meskipun tetap ada sedikit fluktuasi.
selain itu, harga beras medium juga mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,44 persen atau rp60, menjadikannya rp13.610 per kg.
beras stabilitas pasokan dan harga pangan (sphp) bulog naik sebesar 0,64 persen atau rp80, menjadi rp12.660 per kg.
baca juga:harga pangan 1 agustus 2024 : beras, bawang, dan telur naik tipis ! 
baca juga:harga pangan 31 juli 2024 : fluktuatif, bawang putih di harga rp41.240 per kilogram !
sebaliknya, harga cabai merah keriting menunjukkan lonjakan yang lebih signifikan, naik sebesar 1,96 persen atau rp850, mencapai rp44.180 per kg.
kenaikan harga cabai merah keriting ini mungkin dipengaruhi oleh faktor cuaca dan masalah distribusi yang mengganggu pasokan.
sementara itu, harga cabai rawit merah mengalami penurunan tipis sebesar 0,50 persen atau rp350, menjadi rp69.120 per kg.
baca juga:harga pangan 30 juli 2024 : harga cabai rawit merah naik rp1.460 menjadi rp69.850 per kilogram !
baca juga:harga pangan 29 juli 2024 : harga cabai rawit merah melejit menjadi rp70.150 per kg !
harga bawang merah mengalami kenaikan sebesar 1,27 persen atau rp310, menjadikannya rp27.140 per kg.
sebaliknya, harga bawang putih bonggol turun sebesar 0,32 persen atau rp130, menjadi rp39.900 per kg.
perubahan harga bawang ini menunjukkan variasi dalam pasokan dan permintaan di pasar.
baca juga:harga pangan 28 juli 2024 : bawang merah naik rp11.750 jadi rp40.390 per kg !
baca juga:harga pangan sabtu 27 juli 2024 : beras, bawang, cabai hingga minyak goreng fluktuatif !
di sektor daging, harga daging sapi murni mengalami kenaikan sebesar 0,36 persen atau rp490, menjadi rp135.790 per kg.
sebaliknya, harga daging ayam ras mengalami penurunan tipis sebesar 0,17 persen atau rp60, menjadi rp34.480 per kg.
harga telur ayam ras juga mengalami kenaikan tipis sebesar 0,52 persen atau rp150, menjadi rp29.080 per kg.
perubahan harga daging dan telur ini dapat mencerminkan variasi dalam biaya produksi dan distribusi.
harga kedelai biji kering (impor) terpantau naik sebesar 1,01 persen atau rp120, menjadi rp12.060 per kg.
kenaikan harga kedelai ini kemungkinan disebabkan oleh fluktuasi dalam pasar global dan masalah pasokan.
di sisi lain, harga gula konsumsi turun tipis sebesar 0,28 persen atau rp50, menjadi rp17.890 per kg.
harga minyak goreng kemasan sederhana turun tipis sebesar 0,33 persen atau rp60, menjadi rp17.940 per kg.
minyak goreng curah juga mengalami penurunan sebesar 1,44 persen atau rp230, menjadi rp15.770 per kg.
penurunan harga minyak goreng ini dapat mencerminkan perbaikan dalam pasokan dan distribusi.
harga tepung terigu curah turun tipis sebesar 1,46 persen atau rp150, menjadi rp10.100 per kg.
sementara itu, tepung terigu nonkemasan juga turun sebesar 0,98 persen atau rp130, menjadi rp13.180 per kg.
penurunan harga tepung terigu ini mungkin terkait dengan perbaikan dalam produksi dan pasokan.
harga jagung di tingkat peternak mengalami kenaikan sebesar 2,81 persen atau rp160, menjadi rp5.850 per kg.
kenaikan harga jagung ini dapat dipengaruhi oleh permintaan yang meningkat atau gangguan dalam produksi.
sebaliknya, harga garam halus beryodium turun sebesar 1,65 persen atau rp190, menjadi rp11.330 per kg.
harga ikan juga mengalami fluktuasi yang signifikan. harga ikan kembung naik hingga 5,93 persen atau rp2.170, menjadi rp39.750 per kg.
ikan tongkol juga mengalami kenaikan sebesar 1,22 persen atau rp380, menjadi rp31.640 per kg.
sementara itu, harga ikan bandeng turun sebesar 2,79 persen atau rp920, menjadi rp32.010 per kg.
perubahan harga ikan ini dapat dipengaruhi oleh faktor musim dan kondisi penangkapan ikan.
fluktuasi harga pangan yang tercatat oleh bapanas mencerminkan dinamika pasar yang terus berubah.
kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti beras, cabai, dan daging menunjukkan tantangan dalam menjaga stabilitas harga pangan.
di sisi lain, penurunan harga pada beberapa barang seperti minyak goreng, tepung terigu, dan garam menunjukkan perbaikan dalam pasokan dan distribusi.
memantau perkembangan harga pangan secara berkala penting untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi masyarakat.
fluktuasi harga pangan dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
berikut adalah beberapa dampak utama dari perubahan harga pangan, baik dalam konteks ekonomi makro maupun mikro:
1. dampak terhadap inflasi
harga pangan adalah salah satu komponen penting dalam perhitungan inflasi.
ketika harga pangan meningkat, ini dapat menyebabkan inflasi secara umum, karena makanan merupakan bagian besar dari belanja rumah tangga.
kenaikan harga pangan, seperti beras premium dan cabai merah keriting, dapat meningkatkan biaya hidup dan mengurangi daya beli konsumen.
inflasi yang tinggi dapat mengarah pada ketidakstabilan ekonomi, mengurangi kepastian ekonomi, dan mempengaruhi kebijakan moneter.
2. pengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat
peningkatan harga pangan dapat berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, terutama bagi rumah tangga berpenghasilan rendah.
bagi mereka yang menghabiskan sebagian besar pendapatan mereka untuk makanan, kenaikan harga pangan seperti beras dan cabai dapat mengurangi kualitas diet mereka dan meningkatkan kerentanan terhadap malnutrisi.
sebaliknya, penurunan harga pangan dapat meningkatkan kesejahteraan dengan memungkinkan masyarakat untuk mengalokasikan lebih banyak anggaran untuk kebutuhan lain.
3. dampak pada industri dan bisnis
fluktuasi harga pangan juga mempengaruhi industri dan bisnis, khususnya sektor pertanian dan perdagangan.
kenaikan harga bahan pangan, seperti kedelai dan jagung, dapat meningkatkan biaya produksi bagi petani dan produsen makanan.
ini bisa menyebabkan harga jual produk akhir naik, mempengaruhi daya saing di pasar domestik dan internasional.
selain itu, harga pangan yang tidak stabil dapat menambah risiko bagi investor dan pelaku usaha, yang mungkin mempengaruhi keputusan investasi dan ekspansi bisnis.
4. perubahan pola konsumsi
ketika harga pangan mengalami fluktuasi, konsumen sering kali menyesuaikan pola konsumsi mereka.
kenaikan harga pangan seperti beras dan cabai dapat menyebabkan perubahan dalam pilihan makanan, dengan konsumen mungkin beralih ke alternatif yang lebih murah atau mengurangi konsumsi barang-barang tersebut.
misalnya, jika harga cabai meningkat secara signifikan, konsumen mungkin mengurangi penggunaannya dalam masakan sehari-hari atau mencari pengganti yang lebih terjangkau.
5. keseimbangan neraca perdagangan
perubahan harga pangan juga dapat mempengaruhi neraca perdagangan.
negara pengimpor pangan dapat menghadapi biaya impor yang lebih tinggi ketika harga pangan global meningkat, yang dapat mempengaruhi defisit perdagangan dan cadangan devisa.
sebaliknya, negara pengekspor pangan mungkin mendapatkan keuntungan dari harga ekspor yang lebih tinggi, tetapi juga harus memperhitungkan dampak fluktuasi harga terhadap pasar domestik.
6. dampak sosial dan politik
kenaikan harga pangan dapat menimbulkan ketidakpuasan sosial dan politik.
masyarakat yang merasa tertekan oleh kenaikan biaya hidup dapat menuntut tindakan dari pemerintah, yang bisa mengarah pada protes atau ketidakstabilan sosial.
pemerintah sering kali perlu menanggapi dengan kebijakan seperti subsidi pangan, pengaturan harga, atau program bantuan sosial untuk meredakan dampak negatif dari fluktuasi harga pangan.
7. dampak pada kesehatan
harga pangan yang tinggi dapat mempengaruhi pola makan dan kesehatan masyarakat.
rumah tangga dengan anggaran terbatas mungkin terpaksa memilih makanan yang lebih murah namun kurang bergizi, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan.
sebaliknya, penurunan harga pangan yang signifikan dapat memungkinkan akses yang lebih baik terhadap makanan bergizi dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
8. ketahanan pangan dan keamanan pangan
fluktuasi harga pangan dapat mempengaruhi ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan nasional.
kenaikan harga pangan dapat menambah tantangan dalam menjaga ketersediaan pangan dan aksesibilitas.
sedangkan penurunan harga dapat memperbaiki situasi ketahanan pangan.
pemerintah dan lembaga terkait perlu memantau dan merespons dinamika pasar untuk memastikan ketahanan pangan dan mengatasi masalah yang muncul.
9. perubahan kebijakan publik
perubahan harga pangan sering kali memicu perubahan dalam kebijakan publik.
pemerintah mungkin menerapkan kebijakan pengendalian harga, memberikan subsidi, atau mengubah strategi impor dan ekspor untuk mengatasi fluktuasi harga.
kebijakan ini bertujuan untuk melindungi konsumen dari dampak harga yang tidak stabil dan menjaga stabilitas pasar pangan.
10. dampak pada produksi dan investasi pertanian
kenaikan harga pangan dapat memberikan insentif bagi petani untuk meningkatkan produksi dan investasi dalam sektor pertanian.
kenaikan harga komoditas seperti jagung dan kedelai dapat mendorong petani untuk memperluas area tanam dan meningkatkan produktivitas.
namun, volatilitas harga juga dapat menambah risiko dan ketidakpastian bagi petani, yang mungkin mempengaruhi keputusan investasi dan perencanaan jangka panjang.
fluktuasi harga pangan memiliki dampak yang luas dan kompleks terhadap berbagai aspek kehidupan ekonomi dan sosial.
baik kenaikan maupun penurunan harga pangan dapat mempengaruhi inflasi, kesejahteraan masyarakat, industri, pola konsumsi, dan ketahanan pangan.
memahami dan mengelola dampak fluktuasi harga pangan adalah penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat perlu bekerja sama dalam menghadapi tantangan ini untuk memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan dalam jangka panjang.***

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 7 Agustus 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan