
PRABUMULIH – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Prabujaya sejak Sabtu (11/3) menghentikan sementara produksi air bersih di water treatment plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Lubuk Guo Kelurahan Payuputat Kecamatan Prabumulih Barat.
Pasalnya, sumber air baku perusahaan plat merah tersebut yakni air Sungai Lematang kondisinya sangat keruh dan bercampur lumpur, akibat banjir bandang yang melanda Kabupaten Lahat.
Akibat stop produksinya IPA/WTP Lubuk Guo, pasokan atau distribusi air bersih ke rumah-rumah pelanggan juga terpaksa distop untuk sementara waktu. Hal ini diungkapkan, Direktur PDAM Tirta Prabujaya, Ari Fajar C Ardhana ST MSi.
Baca Juga :Warga Minta Fasilitas Air Bersih
Menurut Ari Fajar, ada sekitar 5 ribu pelanggan PDAM yang terdampak akibat dihentikannya produksi air bersih di IPA tersebut.
“Seluruh pelanggan kita terganggu, kecuali pelanggan yang ada di wilayah RKT. WTP kito dak mampu mengelola air dengan jadar kekeruhan air sangat tinggi yang disebabkan Sungai Lematang banjir dampak banjir di Kabupaten Lahat,” ungkap Ari Fajar.
Dikatakan Ari Fajar, pihaknya telah berusaha memproduksi air. Namun hasilnya sangat tidak maksimal, air yang dihasilkan masih sangat keruh dan bercampur lumpur. “Kita audah berupaya, tapi hasilnya tidak maksimal,” ujarnya.
Baca Juga :Pascabanjir Bandang di Muaraenim, Ribuan KK Butuh Air Bersih dan Makanan
Disinggung sampai kapan IPA stop produksi, pria penggemar burung berkicau dan tanaman bonsai ini mengaku tidak dapat memastikan hal tersebut.
“Selagi air sungai lematang masih sangat keruh dan sampah masih menumpuk, agak susah kito produksi, sabtu sudah kami cubo untuk bongkar sampah di intake, tapi intensitas sampah yg datang tambah banyak dan air masih sangat keruh,” bebernya.
Terkait kondisi itu, Direktur PDAM Tirta Prabujaya menyampaikan permintaan maafnya dan memohon agar pelanggan bersabar.
“Atas ketidaknyamanan ini kami mohon.maaf, kami akan berupaya semaksimal mungkin agar distribusi air dapat kembali normal,” pungkasnya. (abu)