Harus Jadi Bagian Rencana Induk
Dr MH Thamrin MSi – Pengamat Kebijakan Publik
RENCANA penambahan kolam retensi untuk kota Palembang jelas merupakan keniscayaan, hal tersebut disampaikan Pengamat Kebijakan Publik, DrH Thamrin MSi saat diwawancarai via WhatsApp, Senin (13/3).
Sebab persoalannya kata dia, ada pada kebutuhan akan kolam retensi tersebut yang menurut beberapa studi pernah dilakukan cukup besar.
“Jumlah yang ada saat ini masih jauh dari ideal, ini sebagian disebabkan oleh sudah lamanya Pemerintah tidak lagi membangun kolam retensi akibatnya jumlah ketertinggalannya menjadi besar,” imbuhnya.
Dikatakan Thamrin, hal tersebut baru sekarang direncanakan lagi dan dalam jumlah kecil.
“Baru sekarang direncanakan pembangunan kolam retensi itupun dalam jumlah kecil, sementara ancaman banjir semakin menjadi ancaman nyata dan frekuensinya juga terhitung kerap alias sering,” kata Thamrin.
Sementara itu, lanjutnya, beban kota makin bertambah karena sebagian disebabkan oleh jumlah penduduk yang terus meningkat.
“Jumlah bangunan yang kian bertambah pula, sebagian juga boleh jadi karena ketidakpatuhan terhadap rencana tata ruang yang telah dibuat,” lanjutnya.
Dengan demikian, apakah pembangunan kolam retensi ini merupakan langkah yang efektif untuk mencegah banjir?.
Menurut Thamrin, maka itu sangat tergantung dari sikap pemerintah kota bagaimana melihat pembangunan kolam retensi tersebut.
“Jika pembangunan kolam retensi tersebut semata mengejar target pembangunan atau yang penting dapat terbangun jelas kan menjadi kurang efektif,” sambungnya.
Karena selain jumlahnya masih jauh dari memadai, juga perlu dilengkapi dengan prasarana penanggulangan banjir lainnya seperti pompa air dan sebagainya.
“Agar langkah pembangunan kolam retensi ini dapat efektif, maka perencanaan pembangunan kolam retensi ini hendaknya dirancang sebagai bagian dari rencana induk penanggulangan banjir Kota Palembang yang lebih komnperehensif,” tukasnya.(tia)