Seiring melonjaknya produksi, di halaman rumah Sahri dan Sukaesih terparkir mobil pick-up pengangkut bahan baku dan distribusi hasil produksi.
Untuk memastikan bahan baku berkualitas, mereka juga menanam sendiri singkong di lahan seluas lima hektare miliknya.
Kebun itu kini menjadi sentra bahan baku keripik Anggun.
Perkembangan Kelompok Usaha Anggun menjadi berkah bagi warga sekitar. Sebanyak 12 warga terdiri atas 10 ibu rumah tangga yang awalnya tak memiliki keterampilan dan pendapatan tetap bisa terlibat di pabrik keripik singkong ini.
Pada 2022, produksi Kelompok Usaha Anggun terus meroket, hingga memproduksi 400 kg bahan baku singkong mentega atau sekitar 150 kg keripik singkong siap jual setiap hari.
“Dari hasil produksi keripik singkong, rata-rata pendapatan anggota kelompok ini berkisar antara Rp 1,6 juta hingga Rp 2 juta per orang setiap bulan,” ungkap Sudewo.
Selain meningkatkan produksi dan aset, kelompok ini juga telah meraih berbagai penghargaan. Pada 2017, Anggun dianugerahi penghargaan UMKM Terbaik Kesatu oleh Bupati Musi Banyuasin dan diakui sebagai produk unggulan di kabupaten tersebut.
Setahun kemudian, kelompok ini mewakili Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin bersama Kementerian Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi dalam pameran internasional UMKM di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia.
Tak heran apabila Kelompok Usaha Anggun didaulat menjadi Duta UMKM Musi Banyuasin di berbagai ajang pameran, baik tingkat kabupaten, provinsi, maupun nasional.
Mereka juga terlibat dalam kegiatan Asian Games 2018 di Palembang sebagai produk unggulan daerah.
VP Relations & Security Medco E&P Arif Rinaldi mengapresiasi upaya Kelompok Usaha Anggun dalam membantu meningkatkan perekonomian warga.
“Kepiawaian kelompok ini mengelola bahan baku singkong lokal di desanya, telah memotivasi para ibu rumah tangga di desa ini untuk berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi perempuan lewat usaha kecil. Kemampuan perempuan untuk meningkatkan ekonomi melalui sektor usaha mikro adalah kisah yang menginspirasi banyak orang," ujar Arif.
Menurut Arif, selain berkomitmen mendukung dan memenuhi target produksi migas yang ditetapkan Pemerintah, MEPG juga turut berkontribusi membantu kelompok usaha yang dikembangkan masyarakat di sekitar area operasi.
Kontribusi tersebut juga mencerminkan kepedulian Perusahaan terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan dan keberlanjutan usaha kecil. (***)