Niat yang ikhlas menjadi fondasi utama dalam meraih Haji Mabrur. Tanpa niat yang ikhlas, ibadah haji tidak akan bernilai di sisi Allah.
2. Biaya Haji yang Halal: Sumber dana yang digunakan untuk menunaikan ibadah haji haruslah berasal dari harta yang halal.
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir OKU Total Rp 5 Miliar
BACA JUGA:Bawaslu Sumsel Ingatkan ASN Jangan Pasang APK Kandidat
Penggunaan harta yang diperoleh dari jalan yang tidak sesuai dengan syariat Islam dapat menggugurkan nilai ibadah haji tersebut.
3. Memahami dan Melaksanakan Manasik Haji dengan Benar: Jamaah haji harus memiliki pengetahuan yang baik mengenai tata cara dan rukun haji.
Kesalahan dalam pelaksanaan manasik haji dapat mempengaruhi keabsahan ibadah tersebut.
4. Menjaga Perilaku dan Etika Selama Haji: Jamaah haji diharapkan untuk menjaga perilaku dan etika, menghindari perbuatan dosa, serta memperbanyak ibadah dan doa selama di Tanah Suci.
BACA JUGA:Puan: Rakernas Tugaskan Fraksi PDIP Desak Pemerintah Turunkan UKT
BACA JUGA:Daftar Capres Pemilihan Presiden Iran Diumumkan 11 Juni 2024 !
Hal ini termasuk menjaga lisan, tidak berkata kasar, dan menjauhi perselisihan.
5. Berusaha untuk Berbuat Baik kepada Sesama: Selama menjalankan ibadah haji, jamaah dianjurkan untuk saling membantu dan berbuat kebaikan kepada sesama.
Misalnya, membantu jamaah lain yang mengalami kesulitan atau berpartisipasi dalam kegiatan sosial di Tanah Suci.
Ciri-Ciri Haji Mabrur
Tidak ada yang tahu secara pasti apakah haji seseorang diterima sebagai Haji Mabrur, namun terdapat beberapa tanda atau ciri yang menunjukkan bahwa seseorang mungkin telah meraih predikat tersebut.
Berikut beberapa di antaranya: