KESEHATAN, KORANPALPOS.COM - Dokter spesialis akupuntur dr. Aswadi Ibrahim Sp.Ak mengatakan akupuntur dapat menjadi sarana alternatif untuk menurunkan risiko hipoglikemik yang menjadi faktor utama diabetes.
“Misalnya obesitas menangani nafsu makan, lemak, lambung, yang menjadi faktor risiko hiperglikemi,” katanya dalam diskusi mengenai akupuntur sebagai terapi komplementari diabetes yang diikuti secara daring di Jakarta, Minggu.
Aswadi mengatakan jika faktor risiko lebih dini dieliminasi, maka akan semakin mudah mengobati diabetes-nya dibandingkan ketika sudah mengalami komplikasi.
Akupuntur bisa dimanfaatkan mengontrol nafsu makan, menurunkan berat badan, atau menahan agar tidak cepat lapar.
BACA JUGA:Keajaiban Buah Sirsak : Membantu Mencegah Penuaan Dini dan Memperkuat Tulang !
BACA JUGA:Selain Debu, Ternyata Stres dan Sedih Berlebihan Memicu Kambuhnya Asma !
Dokter yang praktik di RS Primaya Makassar ini mengatakan hiperglikemia tidak terjadi karena gula darah yang naik, karena banyak faktor risiko yang meilbatkan kontribusi berbagai organ.
Hiperglikemi bisa terjadi karena otak memerintahkan nafsu makan naik, dan aktivitas simpatis yang berhubungan dengan psikis seperti tekanan atau stres.
“Sebenarnya ini bisa di kontrol, gula darah tinggi pencetus diabetes bisa sangat dicegah tapi kebanyakan orang tidak menyadari bahwa simpatis kita sangat tinggi sedangkan dopaminnya rendah, ini yang mungkin mudah untuk cemas stres,” kata Aswandi.
BACA JUGA:Kentut Jangan Ditahan ! Ini Penyakit yang Ditimbulkan serta Gejala yang Perlu Diwaspadai
BACA JUGA:Sejuta Manfaat Daun Kelor, Ternyata 'Bodyguard' bagi Tubuh !
Saat gula darah naik, penyerapan glukosa di lambung menjadi tinggi, lalu ada hormon inkretin yang dilepaskan ketika makan untuk memicu tubuh mengeluarkan insulin.
Namun pada orang dengan hiperglikemia, hormon tersebut tidak bekerja baik sehingga produksi insulin akan berkurang untuk menurunkan gula darah.
Resistensi insulin inilah yang dapat membuat gula dalam darah tidak bisa terserap otot dan gula menjadi tinggi, glukosa membuat lemak menjadi bebas dan menyebabkan terjadinya hipolistis.
Dengan akupuntur, hal tersebut dapat dicegah, namun modalitas akupuntur tidak bisa berdiri sendiri.