Tambang di Tanjung Enim mampu menghasilkan sekitar 40.000 ton batu bara berkualitas setiap harinya, dengan total produksi sekitar 1,59 miliar ton batu bara.
6. Sorong, Papua
Sorong di Papua adalah salah satu daerah penghasil batu bara dengan kualitas terbaik dan menjadi pengekspor utama.
Kualitas batu bara Sorong didapat dari teknik blending saat proses pengambilan batu bara, dan daerah ini dapat menghasilkan hingga 1,2 juta ton batu bara per tahunnya.
7. Sawahlunto, Sumatera Barat
Sawahlunto di Sumatera Barat adalah salah satu daerah penghasil batu bara terbesar sebelum ditutup pada tahun 2019.
Pertambangan di Sawahlunto telah beroperasi selama lebih dari satu abad dan mendapatkan gelar sebagai warisan dunia oleh UNESCO saat ditutup.
Sektor batu bara merupakan salah satu pilar penting bagi perekonomian Indonesia.
Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), penciptaan lapangan kerja, serta penerimaan negara melalui pajak dan royalti sangat signifikan.
Ekspor batu bara menjadi salah satu sumber devisa terbesar bagi Indonesia, dengan ekspor mencapai 455 juta ton pada tahun 2023.
Meski kontribusi ekonominya besar, industri batu bara juga memiliki dampak lingkungan yang signifikan.
Aktivitas penambangan sering menyebabkan kerusakan lingkungan seperti deforestasi, degradasi lahan, dan pencemaran air.
Oleh karena itu, pengelolaan tambang yang berkelanjutan dan ramah lingkungan menjadi sangat penting.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan berbagai kebijakan dan regulasi untuk mengatur industri batu bara.
Salah satu upaya penting adalah penerapan praktik penambangan yang baik (good mining practices) untuk memastikan bahwa aktivitas penambangan dilakukan secara bertanggung jawab.
Selain itu, pemerintah juga mendorong penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan dan efisien untuk mengurangi dampak negatif dari penambangan batu bara.