Presiden Israel Nyatakan Serangan Rudal Iran sebagai Pernyataan Perang

Senin 15 Apr 2024 - 12:45 WIB
Reporter : Romi RIvano
Editor : Zen Bae

Sementara itu, Indonesia menyatakan keprihatinan mendalam atas eskalasi situasi di Timur Tengah dan mendesak Iran dan Israel untuk menahan diri menyusul serangan misil yang dilakukan oleh Iran terhadap Israel pada Sabtu (13 April).

Kementerian Luar Negeri Indonesia juga mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk segera merespons eskalasi konflik guna mencegahnya meluas di wilayah Timur Tengah.

"Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bertindak segera untuk menurunkan ketegangan dan terus bekerja menuju perdamaian yang langgeng di Timur Tengah," demikian pernyataan kementerian tersebut yang dipublikasikan di media sosial pada Minggu (14 April) malam.

BACA JUGA:Jembatan Gantung Putus, 15 Warga Terjatuh ke Sungai : Begini Kronologis Lengkap dan Kondisi Korban !

BACA JUGA:Danramil Aradide Tewas Ditembak Diduga Kelompok OPM Paniai

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB harus mengambil tindakan untuk mengakhiri pendudukan ilegal Palestina dan berbagai pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel, ujar kementerian tersebut.

Indonesia juga menekankan bahwa penyelesaian yang adil terhadap masalah Palestina melalui realisasi solusi dua negara akan menjadi kunci untuk menjaga stabilitas regional.

Sikap permusuhan baru antara Iran dan Israel dipicu oleh serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April.

Serangan itu menewaskan setidaknya tujuh perwira Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, termasuk dua jenderal penting. Iran menuduh Israel bertanggung jawab atas serangan fatal tersebut.

Sebagai balasan, Iran melakukan serangan balasan dengan meluncurkan misil balistik dan drone ke Israel pada Sabtu malam.

Otoritas Israel mengklaim serangan tersebut berhasil digagalkan. Satu pangkalan udara Israel rusak akibat serangan tersebut, meskipun hanya mengalami kerusakan kecil.

Seiring permintaan Israel, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menggelar pertemuan darurat pada hari Minggu (14 April) waktu setempat.

Dalam suratnya kepada presiden Dewan Keamanan PBB, Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mendesak PBB untuk "secara tegas mengutuk Iran atas pelanggaran serius" dan segera menyatakan IRGC sebagai organisasi teroris.

Hal ini meskipun selama enam bulan terakhir, Israel telah keras mengecam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan mengabaikan resolusi PBB yang meminta negara itu menghentikan agresinya. (ant)

Kategori :