Selain perawatan dan peningkatan fasilitas, BTB juga aktif menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan fokus pada penghijauan dan peningkatan kapasitas masyarakat di sekitar wilayah operasi tol.
Sejumlah kegiatan peningkatan keselamatan jalan, seperti sosialisasi bahaya ODOL (Over Dimension Over Load), antisipasi microsleep, serta operasi simpatik turut dilakukan secara rutin.
“Semua ini dilakukan untuk menekan angka kecelakaan dan meningkatkan kesadaran berkendara aman di jalan tol,” kata I Wayan.
BACA JUGA:Mudik Lebaran 2025 Lebih Hemat! Pemerintah Berikan Diskon Tarif Tol 20 Persen
BACA JUGA:RSUD Siti Fatimah Resmi Jadi Rumah Sakit Tipe A, Deru Canangkan Sumsel sebagai Pusat Health Tourism
Menanggapi kebijakan ini, Pengamat Ekonomi dari Universitas Bandar Lampung (UBL), Dr. Khairudin, M.S.Akt., menilai penyesuaian tarif tol merupakan hal yang tidak terhindarkan dalam pengelolaan jalan tol modern.
“Yang penting adalah adanya peningkatan kualitas layanan yang sebanding dengan kenaikan tarif. Masyarakat tidak keberatan jika yang didapat memang sesuai dengan yang dibayar,” tegasnya.
Ia menilai, transparansi terhadap penggunaan dana tarif tol juga diperlukan agar masyarakat mengetahui bahwa pendapatan tersebut benar-benar diinvestasikan ulang untuk perbaikan infrastruktur.
Menjelang pemberlakuan tarif baru, BTB mengimbau seluruh pengguna jalan agar tetap memperhatikan aspek keselamatan dan tata tertib berkendara di jalan tol.
Pengguna diminta:
Memastikan kendaraan dalam kondisi prima.
Tidak berkendara saat mengantuk.
Mematuhi batas kecepatan maksimal 100 km/jam.
Mengamankan barang berharga saat berhenti di rest area.
Mengunci kendaraan saat parkir.
Penyesuaian tarif ini diharapkan dapat mendukung keberlangsungan operasional ruas Tol Bakter yang berperan penting sebagai jalur strategis penghubung wilayah Lampung dan Sumatera bagian selatan.