Konsol tengah menampilkan layar lebar dengan interface AI Toyota Smart Connect 2.0, yang dapat mengenali suara, preferensi berkendara, hingga suasana hati pengemudi.
Kursi depan dirancang dengan material bio-fiber ramah lingkungan, sementara sistem pencahayaan kabin dapat berubah warna mengikuti mode berkendara — dari Eco, Normal, hingga Sport.
Toyota juga menjanjikan peningkatan pada sistem keselamatan aktif Toyota Safety Sense (TSS) generasi terbaru, yang kini lebih canggih dalam mengenali objek dan mampu mengantisipasi potensi tabrakan dari segala arah.
Walaupun belum diumumkan secara resmi kapan Corolla Concept akan bertransformasi menjadi versi produksi, berbagai sumber di industri otomotif Jepang memperkirakan Corolla generasi ke-13 akan meluncur secara global pada 2026.
Toyota tampaknya ingin mempertahankan posisi Corolla sebagai sedan terlaris dunia, bersaing langsung dengan model seperti Honda Civic, Hyundai Elantra, dan Mazda3 di segmen compact sedan.
Pabrikan juga disebut sedang menyiapkan versi hatchback dan SUV crossover dari platform yang sama, mengikuti tren diversifikasi model seperti pada lini Corolla Cross saat ini.
Lebih dari sekadar mobil, Corolla adalah simbol keandalan dan efisiensi Toyota.
Sejak 1966, nama Corolla telah menjadi sinonim dari kualitas dan ketahanan, dengan jaringan pengguna setia yang tersebar di lebih dari 150 negara.
Kini, lewat Corolla Concept, Toyota berusaha menjaga warisan tersebut sembari menatap masa depan yang lebih hijau dan berteknologi tinggi.
“Kami ingin Corolla terus menjadi bagian dari perjalanan hidup setiap orang — dari generasi ke generasi,” tutup Sato.