Nissan Luncurkan Leaf EV Terbaru : Desain Baru dan Jarak Tempuh 700 Km !

Sabtu 11 Oct 2025 - 17:57 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Maryati

Dari sisi interior, Nissan menawarkan kabin minimalis dengan layar sentuh berukuran besar yang terintegrasi dengan sistem infotainment terbaru NissanConnect EV, dukungan Android Auto dan Apple CarPlay, serta sistem navigasi berbasis cloud yang dapat menampilkan informasi real-time tentang titik pengisian daya.

Salah satu pembaruan paling signifikan pada Leaf baru terletak pada teknologi baterainya.

Nissan mengembangkan baterai generasi baru berkapasitas 90 kWh, yang memungkinkan mobil menempuh jarak hingga 702 kilometer dalam satu kali pengisian daya berdasarkan standar WLTC Jepang.

BACA JUGA:Mazda Power Drive 2025: Rasakan Sensasi Jinba-Ittai di Balik Kemudi !

BACA JUGA:Beda Rp 8 Juta, Ini yang Membedakan Yamaha Aerox Standar dan Aerox Turbo 2025

Selain itu, sistem pengisian cepat terbaru memungkinkan baterai diisi dari 10 persen hingga 80 persen hanya dalam 35 menit, 15 menit lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya.

Teknologi pendinginan baterai juga ditingkatkan agar performa tetap stabil pada suhu ekstrem.

“Kami ingin menghilangkan kekhawatiran konsumen tentang jarak tempuh dan waktu pengisian. Leaf baru membuktikan bahwa kendaraan listrik bisa lebih praktis dari sebelumnya,” tambah Endo.

BACA JUGA:Segmen Low MPV Makin Panas! Hyundai Stargazer Baru Siap Guncang Dominasi Jepang

BACA JUGA:BMW Perluas Lini Mobil Listrik Premium, Hadirkan iX xDrive45 di Tanah Air

Model dengan jarak tempuh lebih pendek, menggunakan baterai 60 kWh, dijadwalkan meluncur pada Februari 2026, sebagai varian dengan harga lebih terjangkau.

Peluncuran Leaf terbaru dilakukan dalam situasi yang menantang bagi industri kendaraan listrik global.

Permintaan EV mengalami perlambatan di beberapa pasar utama, terutama setelah pemerintah Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump menghentikan sejumlah insentif pajak untuk pembelian EV baru.

Di sisi lain, di Jepang sendiri, kendaraan hibrida dan plug-in hybrid masih jauh lebih populer dibandingkan mobil listrik murni.

Data Asosiasi Produsen Otomotif Jepang (JAMA) mencatat bahwa pangsa EV murni hanya sekitar 2 persen dari total penjualan kendaraan di negeri itu pada 2024.

Namun, kompetisi di pasar domestik semakin ketat setelah pemain asing seperti BYD (China) dan Hyundai Motor (Korea Selatan) ikut meramaikan pasar Jepang dengan lini kendaraan listrik berdaya jangkau tinggi dan harga bersaing.

Kategori :