Wajik Khas Bandung: Kelezatan Tradisional yang Tetap Melekat di Hati Penikmat Kuliner Nusantara

Selasa 07 Oct 2025 - 07:20 WIB
Reporter : Yuli
Editor : Dahlia

Proses pembuatannya dimulai dengan merendam beras ketan selama beberapa jam agar teksturnya lebih lembut. Setelah itu, ketan dikukus hingga setengah matang.

Di sisi lain, gula merah direbus bersama santan dan daun pandan hingga mengeluarkan aroma harum dan menjadi karamel kental.

Selanjutnya, ketan yang telah dikukus dicampurkan dengan larutan gula merah tersebut sambil diaduk terus-menerus hingga merata dan tidak lengket di wajan.

Proses ini memerlukan kesabaran dan keahlian agar wajik tidak gosong dan memiliki tekstur yang pas  tidak terlalu lembek dan tidak terlalu keras.

Setelah matang, adonan dituangkan ke dalam loyang, diratakan, lalu dipotong berbentuk wajik setelah dingin.

Wajik khas Bandung dikenal dengan rasa manisnya yang pas di lidah.

Kelezatan kue ini berpadu sempurna dengan aroma santan dan gula merah yang khas, menjadikannya camilan yang cocok dinikmati kapan saja.

Teksturnya yang kenyal namun lembut membuat wajik disukai oleh berbagai kalangan usia — mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Tak hanya itu, aroma pandan yang menenangkan menambah daya tarik tersendiri, menghadirkan sensasi nostalgia bagi mereka yang tumbuh dengan kenangan jajanan tradisional.

Di beberapa tempat di Bandung, ada pula variasi wajik yang dikreasikan dengan parutan kelapa, wijen sangrai, atau bahkan tambahan daun suji untuk memperkuat warna alami.

Namun, cita rasa tradisional wajik asli tetap menjadi favorit para penikmat kuliner klasik.

Wajik dalam Kehidupan Budaya Sunda

Dalam masyarakat Sunda, wajik memiliki makna simbolis yang mendalam.

Kue ini sering disajikan pada acara-acara penting seperti mapag penganten (penyambutan pengantin), selamatan, dan perayaan hari besar keagamaan.

Wajik dianggap sebagai simbol kemanisan hidup dan harapan agar hubungan manusia selalu lengket satu sama lain, sebagaimana lengketnya tekstur wajik itu sendiri.

Tradisi menyajikan wajik juga menjadi wujud pelestarian nilai-nilai gotong royong.

Kategori :