Minyak goreng curah: Rp17.146/liter (turun dari Rp17.494/liter)
Minyakita: Rp17.222/liter (turun dari Rp17.555/liter)
Pergerakan harga minyak ini menunjukkan ketidakteraturan, yang kemungkinan besar dipengaruhi oleh fluktuasi harga CPO global dan distribusi pasokan dalam negeri.
Komoditas tepung terigu juga mencatat penurunan:
Tepung terigu curah: Rp9.425/kg (turun dari Rp9.848/kg)
Tepung terigu kemasan: Rp12.512/kg (turun dari Rp13.175/kg)
Ikan kembung: Rp41.643/kg (naik sedikit dari Rp41.590/kg)
Ikan tongkol: Rp34.781/kg (turun dari Rp34.806/kg)
Ikan bandeng: Rp33.515/kg (turun dari Rp34.919/kg)
Daging kerbau beku (impor): Rp103.572/kg (turun dari Rp105.757/kg)
Daging kerbau segar lokal: Rp137.188/kg (turun dari Rp141.556/kg)
Bapanas juga mencatat penurunan pada garam konsumsi, yang kini berada di angka Rp11.240/kg, turun dari sebelumnya Rp11.684/kg.
Tren penurunan harga ini secara umum dipandang sebagai sinyal positif terhadap stabilitas pangan nasional, terlebih di tengah upaya pemerintah menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan pangan pokok.
Data dari Bapanas menunjukkan bahwa banyak harga komoditas pangan strategis mengalami koreksi ke bawah.
Jika tren ini dapat dipertahankan, maka masyarakat akan menikmati stabilitas harga menjelang akhir tahun, serta memberi ruang fiskal bagi pemerintah untuk menjaga pasokan.
Meski demikian, Bapanas bersama kementerian terkait tetap mengingatkan pentingnya pengawasan distribusi dan logistik agar tidak terjadi kelangkaan maupun spekulasi harga yang bisa mengganggu kestabilan pasokan pangan nasional.