PALEMBANG - Perum Bulog Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung pada Juli 2025 ini kembali menjalankan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di dua provinsi tersebut.
"Sejak dua hari terakhir kami mulai menyalurkan beras program SPHP ke pasar- pasar untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, serta pengendalian inflasi di dua provinsi yang menjadi wilayah kerja kami," kata Plt Pemimpin Bulog Wilayah Sumsel Babel, Rasiwan di Palembang, Ahad.
Menurut dia, penyaluran beras program SPHP itu, sementara ini difokuskan melalui pedagang pengecer di pasar tradisional.
Melalui program tersebut, diharapkan dapat dicegah kenaikan harga pangan terutama beras yang dapat membebani ekonomi masyarakat serta mempengaruhi tingkat inflasi, katanya.
BACA JUGA:Wali Murid Tak Perlu Rebutan Kursi di Hari Pertama Masuk Sekolah di Palembang
BACA JUGA:Bahas Penguatan Kerja sama Pertahanan
Dia menjelaskan, untuk melaksanakan program SPHP di Kota Palembang dan sejumlah daerah di Sumsel dan Babel, pihaknya menyiapkan stok beras ribuan ton.
Untuk memastikan penyaluran beras SPHP di pasaran berjalan dengan baik, pihaknya berupaya melakukan pengawasan secara intensif.
Dalam kegiatan pengawasan itu pihaknya bersinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Satgas Pangan Polda, dan unsur TNI di Sumsel dan Babel. Kemudian pihaknya mengimbau kepada
para pedagang agar menjual beras SPHP sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp 12.500 per kilogram.
BACA JUGA:Gelar Operasi Tilang pada 14-31 Juli 2025
BACA JUGA:Pemprov Sumsel Kerahkan Segala Daya Tangani Karhutla
Sedangkan untuk masyarakat diminta mematuhi pembatasan pembelian maksimal 10 kilogram per orang atau dua kemasan yang berisi 5 kg/kemasan, jelas Rasiwan. (ant)