Navigasi Bijak Teknologi Jadi Kunci Keharmonisan Keluarga di Era Digital

Senin 30 Jun 2025 - 16:42 WIB
Reporter : Dahlia
Editor : Maryati

Digitalisasi bisa sebagai salah satu alat untuk menjaga kelekatan keluarga, seperti melakukan panggilan video dengan anggota keluarga yang jauh, atau untuk saling mengabarkan dan mengirimkan pesan humor di grup keluarga.

BACA JUGA:Dugaan Korupsi Kuota Haji Khusus

BACA JUGA:Maskapai Rute Internasional

Di antara penggunaan teknologi digital yang juga mesti dicermati adalah hadirnya media sosial pada anak yang sudah memiliki gawai.

Terkadang media sosial bisa menambah kedekatan antara keluarga, atau mendapatkan informasi tentang yang terjadi di belahan dunia lain.

Tapi media sosial juga dapat menjadi bumerang karena penggunaan yang kelewat batas.

Dalam wawancara terpisah, psikolog klinis dewasa dari Universitas Indonesia Teresa Indira Andani MPsi Psikologi mengatakan anak yang menggunakan media sosial perlu didekati melalui bimbingan yang kuat dari orang tua dan bukan melarangnya.

BACA JUGA:Masyarakat Negeri Agraris

BACA JUGA:4 Pulau di Anambas Dijual?

Bimbingan ini untuk menghindari anak dari risiko penggunaan media sosial yang dapat menyebabkan kecemasan atau depresi, misalnya karena mendapatkan cyber bullying atau perundungan siber, krisis identitas pada remaja akibat tekanan sosial di internet, kecanduan media sosial yang bisa mengganggu prestasi dan kesehatan mental, serta risiko eksploitasi anak terhadap predator digital.

Teresa mengatakan orang tua bisa membantu anak untuk menyaring konten di media sosial, menggunakan izin privasi, ajarkan etika dalam menggunakan gawai dan berinteraksi dengan orang di dunia maya dan selalu pantau anak dalam menggunakan platform internet.

Terlepas dari itu, psikolog Vera mengatakan penting bagi anggota keluarga untuk sama-sama hadir secara emosional, yang berarti dalam bentuk relasi antara pasangan atau orang tua dan anak, di atas keperluan digital.

Ini bisa dilakukan dengan membentuk beberapa aturan yang disepakati bersama seperti penggunaan gawai bisa dibatasi saat makan malam, mengobrol sebelum tidur atau saat akhir pekan.

Hal ini bisa dimulai dari orang tua yang memberikan contoh meluangkan waktu tanpa gadget ketika sedang berkumpul.

Ia menegaskan anggota keluarga perlu menggunakan waktu sebaik mungkin untuk membangun hubungan yang sehat tanpa gangguan perangkat digital seperti gadget pada saat sedang bersama.

Orang tua juga butuh memantau penggunaan teknologi digital agar tercipta keseimbangan antara kegiatan online vs offline.

Kategori :